Berantas & Cegah Penyalahgunaan Narkotika, PTPN III Bersama BNN Jalin MoU

saranginews.com, JAKARTA – PTPN III bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) menandatangani Nota Kesepahaman/MoU bersama tentang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dan prekursor narkoba.

MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani dan Direktur Utama BNN Martinus Hokum di Jakarta, Senin (28/10).

BACA JUGA: PTPN IV PalmCo targetkan 2,1 juta bibit terserap produsen sawit

Nota kesepahaman ini menjadi landasan kerja sama kedua lembaga dalam pengembangan dan penerapan strategi pencegahan dan pemberantasan narkoba, khususnya di lingkungan kerja Holding Perkebunan Nusantara.

Langkah bersama ini diambil untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman dan ketahanan pekerja terhadap bahaya narkoba dan dampak buruk yang ditimbulkannya terhadap masyarakat dan dunia usaha.

BACA JUGA: Garap pengolahan mineral, ANTAM-PLN pasok listrik 150 MVA untuk optimalisasi smelter Kolac

Abdul Ghani mengatakan, penyalahgunaan narkoba di kalangan pekerja sawit saat ini semakin meningkat dan berada pada tahap yang sangat memprihatinkan.

“Dulu hanya tiga dari tiga tandan (sawit) yang ditukar dengan sabu, kini ketiganya ditukar dengan sabu,” ujarnya.

BACA JUGA: GIS membantu pelaku usaha mikro dan infrastruktur pertanian di Jawa Timur

PTPN III sebagai badan usaha milik negara mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menjaga keutuhan dan keselamatan lingkungan kerja serta memastikan seluruh karyawannya bebas dari paparan narkoba.

“Kami berharap kerja sama pencegahan dan pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba dan Prekursor Narkoba (P4GN) yang disepakati antara para pihak dan BNN dapat membantu mengatasi permasalahan narkoba di kalangan pekerja sawit secara komprehensif,” kata Ghani.

Sementara itu, Martinus Hokum menjelaskan, penyebab meningkatnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pekerja perkebunan, khususnya kelapa sawit, adalah propaganda sindikat narkoba yang terus menerus memberikan informasi yang menyesatkan bahwa konsumsi narkoba akan meningkatkan produktivitas pekerja.

“Ini tentu salah. Kontra narasi dan edukasi harus kita berikan agar saudara-saudara kita tahu bahayanya penyalahgunaan narkoba,” jelasnya (chi/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *