saranginews.com, Jakarta – LSI Denny JA merilis temuan survei menjelang pemilu 2024 LSI Denny JA melakukan survei untuk Pilkada Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Direktur Riset Kebijakan Publik LSI Danny JA Sannarto Septoharjoon mengatakan, pada Pilgub Jakarta, pasangan Rizwan Kamel-Sosowono (RIDO) unggul tipis atas calon Pramono Inang-Rano Karno.
Baca juga: LSI Denny JA: Selektivitas ASR-Hagua Tertinggi di Sultra
“Rizwan Kamil-Sosowon meraih suara 37,4 persen. Hanya di depan Parmono Inang-Rano Karno yang meraih 37,1 persen. Lalu Dharma Pongrikon-Kun,” kata Sannarto, Rabu (30/10). kata Sanarto, Rabu (30/10).
Sanarto menjelaskan alasan Rizwan Kamil Sosoono tidak menang di lapangan melawan Pramono-Rano Carno. Hal ini karena menghubungkan mesin yang didukung KIM plus tidak efektif.
Baca juga: LSI Denny JA menyayangkan penyebutan pengelolaan data dan investigasi Steven Kondo
“Banyak pemilih PKS, Golkar, PKB, Demokrat, PPP, dan NasDem yang memilih Pramono Inang-Rano Karno terlebih dahulu,” ujarnya.
Sebaliknya, menurut Sunarto, Pramono-Rano Karno yang hanya didukung pirjuangan PDI sangat kuat dan mesin partai bekerja dengan baik.
“Ini pekerjaan besar bagi Rizwan Kamil Suso,” jelasnya.
Selain itu, masyarakat Betawi juga tak terima dengan pasangan Rizwan Kamil-Soswano. Hal ini berkebalikan dengan Pramono-Rano.
Karena Rano Karno dan C Doyle-nya tertarik dengan kenangan pemilih Betawi, jelasnya.
Untuk Pilkada Jateng, duet Ahmad Lutfi-Taj Yasin memperoleh 46,0 persen responden, lanjut Sunarto. Sedangkan Indika Prakasa-Hindra Prihadi memperoleh 28,2 suara.
Sunarto menjelaskan tingginya Lutfi Taj Yasin di Jawa Tengah karena untuk pertama kalinya popularitas Lutfi lebih tinggi 72,0 persen dibandingkan popularitas Indika Prakasa yang hanya 58,7 persen.
Oleh karena itu, Indika kurang memiliki akar yang kuat di kalangan masyarakat setempat, ujarnya.
Menurut Sunarto, mesin politik KIM Plus bekerja dengan baik. Misalnya, dari 13 daerah pemilihan di Jawa Tengah, Ahmad Lutfi unggul di 11 daerah pemilihan, hanya kalah di Daerah Pemilihan I (Kota Semarang) dan Daerah Pemilihan VIII (Meglang, Kota Maglang, dan Buiuli).
Sunarto mengatakan Ahmad Lutfi juga mendapat manfaat dari pengalamannya memimpin Polda Jateng.
Dia menjelaskan: “Ini memperkuat hubungan dengan masyarakat.
Kemudian untuk Pilkada Jawa Timur, pasangan Khifa Ander Parwansa-Emil Alstianto Dardak menang dengan perolehan suara 65,8 persen. Tri Rismeharini-Zahral Azhar Asmita memiliki 24,5 persen.
Ia berkata: “Pada saat yang sama, Luluk Noor Hamida-Luqman Al-Hakim hanya memperoleh 1,0% suara, dan sisanya 8,7% belum menentukan pilihan.”
Senarto mengungkapkan, kemenangan besar diraih duet Khafifa-Emil di Jatim karena kepuasan terhadap kinerja Khafifa sebagai penguasa yang berkuasa mencapai 88,1 persen.
“Juga, tingkat persetujuan Khafifa sebesar 98,0 persen lebih tinggi dibandingkan Risma yang sebesar 73,5 persen,” ujarnya.
Selain itu, menurut Sunarto, duet Khifa Emil juga mendapat banyak dukungan dari pemilih PDI Perjuangan dan PKB.
“Ini rumah perlombaan bagi Teri Rismaharini. Pemilih PDI Perjongan lebih banyak memilih Khafifa,” pungkas Sunarto.
Sekadar informasi, survei LSI Denny dilakukan pada 16-22 Oktober 2024. Survei dilakukan di tiga wilayah antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta.
Survei LSI Denny JA menggunakan metode multi-stage sampling, antara lain wawancara tatap muka terhadap 800 responden. Margin of error survei ini sekitar 3,5 persen (mcr10/jpnn) Yuk tonton video ini!