saranginews.com – WWF Indonesia bermitra dengan PT Indonesia Epson Industries meluncurkan proyek “Pohon Kehidupan” dengan menanam pohon seluas 300 hektar di Desa Tumbang Mangara dan Tumbang Kawei, Kecamatan Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng). )
Upaya ini merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam restorasi hutan dan lahan melalui penanaman kembali serta pengayaan spesies kawasan hutan dengan spesies benih lokal.
Baca selengkapnya: Epson Indonesia hadirkan 2 proyektor baru dengan nilai TKDN 53%.
Melalui praktik kehutanan desa, penanaman ini didukung oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan Produktif (KPHP) Katingan Hulu, yang membantu memantau secara rutin keberhasilan proyek bersama dengan Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan Mangara Kawei.
Proyek ini diharapkan dapat mencapai keseimbangan antara reboisasi di mana habitat orangutan terancam dan memenuhi kebutuhan lingkungan dan ekonomi masyarakat yang mendapat manfaat dari hasil kerja hutan dan restorasi ini. daerah
Baca Juga: Kemitraan Epson Tawarkan Pengalaman Visual Baru di Pembukaan Kembali Museum Nasional
Lanskap SEKA-Sebangau Katingan merupakan tempat yang penting secara ekologis bagi kehidupan manusia di Kalimantan Tengah dan bagi keanekaragaman hayatinya.
Dengan luas hutan 2,35 juta hektar atau 15% (atau 15,3 juta hektar) tutupan hutan di Kalimantan Tengah, masyarakat lokal sangat bergantung pada keutuhan hutannya.
Baca selengkapnya: Berikut tur para pemenang Epson International Pano Awards ke-15.
Melalui ketersediaan air bersih, udara bersih dan akses pangan.
Melalui restorasi lanskap hutan (FLR) dan penanaman pohon, pendekatan ini bertujuan untuk memulihkan kawasan terdegradasi, memulihkan keanekaragaman hayati, mendukung kesejahteraan masyarakat lokal, dan memitigasi dampak iklim.
Direktur Konservasi WWF-Indonesia Davy Lestari Yani Rizki mengatakan WWF-Indonesia berkomitmen membantu memulihkan lanskap Seka di Kalimantan Tengah.
“Wilayah Seka merupakan tempat yang penting dalam melindungi satwa liar, melindungi kehidupan warga lokal, dan juga mencegah perubahan iklim melalui penyerapan karbon,” kata Davy.
Lebih lanjut Davey menjelaskan bahwa WWF-Indonesia merupakan organisasi aktif yang berbasis pada sains dan solusi nilai.
Beliau mengatakan: “Penanaman pohon merupakan respon terhadap upaya pemulihan lanskap Saka, dan partisipasi aktif pihak-pihak seperti PT Indonesia Epson Industry menjadi penting dan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain yang ingin berpartisipasi dalam upaya pemulihan ekosistem. telah ditambahkan. .
Dengan luas 2,35 juta hektar, Sebangau-Katingan menjadi salah satu benteng terakhir orangutan Kalimantan.
Upaya restorasi sangat penting untuk menjamin keberlangsungan 1,1 juta hektar hutan yang masih ada, rumah bagi ribuan orangutan.
“Dengan menghubungkan kembali hutan yang terfragmentasi, kita dapat menciptakan ribuan hektar koridor yang aman bagi hewan liar untuk melakukan perjalanan mencari makanan,” jelasnya.
Program pemulihan ini tidak hanya berfokus pada masyarakat, namun juga orang-orang yang berada di baliknya.
Dengan partisipasi sekitar 300 keluarga di desa Mangara dan Kavi, proyek ini mendorong masyarakat untuk berhubungan dengan masyarakat.
Melalui pelatihan dan peningkatan kapasitas, masyarakat akan dibekali dengan keterampilan pengasuhan anak, 200.000 pohon akan ditanam di lahan seluas 300 hektar, dan lahan reklamasi akan dilindungi.
Dengan menciptakan lebih banyak peluang ekonomi, seperti pertanian pohon, tekanan terhadap hutan dapat dikurangi dan kesejahteraan ratusan keluarga dapat ditingkatkan.
“Di Epson, kami percaya bahwa keberlanjutan bukan sekadar pekerjaan, namun bagian dari identitas kami,” kata Emile Pattiwael, Presiden Epson PT Indonesia Industry.
Melalui kerja sama dengan WWF-Indonesia, lanjut Emile Pattiwael, Epson ingin menunjukkan bahwa kemitraan antara dunia usaha dan organisasi lingkungan hidup dapat membuahkan hasil yang positif.
Ia menegaskan, Epson berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan pembangunan.
Dia menambahkan: “Epson percaya bahwa teknologi dan inovasi harus digunakan untuk menciptakan perubahan positif tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi masyarakat.”
Komitmen Epson dalam menjaga lingkungan tercermin dari teknologi yang ditawarkan.
Teknologi lainnya adalah teknologi tanpa panas pada printer Epson, yang secara signifikan dapat mengurangi konsumsi energi dan mengeluarkan lebih sedikit karbon.
Selain itu, Epson berupaya meningkatkan kemitraan lokal melalui produk dengan Standar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia.
“Sejalan dengan visi keberlanjutan kami, Epson juga telah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam operasionalnya dan mendorong daur ulang produk, memastikan bahwa jejak lingkungan kami tetap minimal,” ujarnya.
Proyek reboisasi dan reklamasi lahan ini diharapkan dapat memulihkan ratusan hektar hutan di koridor lanskap Sebangau-Katingan, menangkap dan menyimpan karbon dioksida untuk mitigasi perubahan iklim, dan meningkatkan kualitas air tanah, serta mengurangi risiko bencana alam Banjir dan tanah longsor
Selain itu, reboisasi juga akan membantu meningkatkan keanekaragaman hayati, termasuk populasi orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus). (mrk/jpnn)