saranginews.com, KABUPATEN BOGOR – Pengamat politik sekaligus aktivis Pemkab Bogor, Johnner Simanjuntak menyayangkan masih berlanjutnya politik uang pada Pemilu 2024, khususnya bagi calon wakil rakyat.
“Saya kira ini sangat buruk. Demokrasi kita terus dirusak dengan cara yang kotor, bahkan oleh mantan kepala perwakilan.
BACA JUGA: Bawaslu Bogor Selidiki Kecurangan Suara Partai dan Calon Anggota, KPU Tanggapi Ini.
Pernyataan Johnner itu menanggapi video warga menerima amplop berisi uang dari calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bogor laki-laki nomor urut 1, Rudy Susmanto-Jaro Ade, untuk diumumkan di media sosial mulai Kamis (8/11).
Dalam video berdurasi 1 menit 55 detik tersebut, terlihat sang perempuan mengaku menerima uang dalam amplop dari calon laki-laki Rudy-Jaro dan piring bergambar calon nomor urut 1 Kini, sang pembuat video bisa. “Publisitas dibagikan 50 ribu amplop” terdengar.
BACA JUGA: Bawaslu Sebut Politik SARA Rusaknya Tatanan Demokrasi
Johnner membenarkan, dengan hanya membagikan Rp 50 ribu, kelompok dan calon Rudy-Jaro berusaha menipu masyarakat dan menunjukkan hasrat kekuasaan melalui kelicikan dan pelanggaran.
Bayangkan, cara kotor yang dia lakukan. Menurut saya, citra calon pemimpin seperti ini tidak terlalu bagus, dia tidak bisa memperbaiki Pemkab Bogor. Pemakaian sehari-hari selama 5 tahun hanya dibayar Rp 50.000, ”ujarnya.
BACA JUGA: Bawaslu Bogor Ungkap Upaya Peningkatan Suara di Beberapa Daerah
Ke depan, Johnner berharap Bawaslu Bogor bisa fokus pada aktivitas politik uang yang diyakini Rudy-Jaro berkuasa. Hal ini penting agar tidak menjadi sumber buruk bagi Bawaslu sendiri.
“Kita lihat apakah Bawaslu benar-benar independen dan berani menindak Rudy-Jaro, mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor. Atau Bawaslu hanya jadi penonton saat meninggal dunia,” ujarnya.
Saat ini, Redaksi Penanganan Tindak Pidana dan Penerangan Bawaslu Kabupaten Bogor Juhdi Buldan hingga berita ini diturunkan belum menanggapi pesan singkat yang dikirimkan. (dil/jpnn)