Prilly Latuconsina dan Dikta Mengajak Menangis Bersama

saranginews.com, JAKARTA – Film “I Can Win” persembahan Cinemaku Pictures akan tayang di bioskop mulai 17 Oktober 2024.

Disutradarai oleh Rekha Vijaya, film drama ini disetting menyajikan kisah penuh haru dan sakit hati.

BACA JUGA: Prilly Latuconsina dan Dicta Vicaxono kembali terlihat bersama

Bisakah saya menangis sekali setelah kisah Tari (Prilly Latuconsina)? Setelah adiknya meninggalkan rumah, Tari berjuang sendirian untuk menyelamatkan ibunya (Dominic Sanda) dari ayahnya yang kejam (Surya Saputra).

Penari yang banyak mengalami trauma sejak kecil tidak sanggup menanggung beban tersebut. Ia ditemani Baskara (Dicta Vikaxono), pria pemarah yang juga tergabung dalam kelompok pendukung yang sama.

BACA JUGA: Bolehkah Menangis Saat Jadwal Rilis Bioskop Diumumkan?

Mampukah Tari mengatasi traumanya dan menahan air matanya?

Film ini juga dibintangi oleh penasihat kelompok pendukung Vidi Mulia (sebagai Nina), Ummi Quari (Ika), Cristo Emmanuel (Agoy), Gracia JKT48 (Sara), dan AntonioBlanco (Dimas).

BACA JUGA: Kemunculan Prilly Latuconsina dan Dicta di poster Can I Just Cry?

Ide cerita Kumenangis dikembangkan oleh Umay Shahab, Prilly Latuconsina dan Junisya Aurelita, dengan skenario ditulis oleh Junisya Aurelita.

Film I Can Win Once mengajak penontonnya berpikir lebih dalam tentang emosi, terutama kesedihan.

Melalui kisah Tari, seorang perempuan dengan trauma masa kecil yang berlanjut hingga dewasa, film ini menyoroti pentingnya pengenalan dan ekspresi sebagai langkah awal menuju penyembuhan.

Can I Only Cry Once, padahal acara sebelumnya Can We Only Cry Once menjadi sebuah gerakan yang mengajak ribuan orang untuk mengolah emosinya dengan bantuan konselor profesional.

Selain itu, ini adalah eksperimen sosial yang menawarkan para pembuat film untuk berbagi perasaan mereka yang telah lama tersembunyi dan tidak terungkap.

Eksperimen tersebut juga menjadi wadah bagi burung untuk berbagi perasaan.

Umay Shahab, produser I Can Only Win Once, mengatakan bahwa alih-alih mengagung-agungkan kesedihan, ia ingin film tersebut menjadi platform pemberdayaan bagi individu yang harus menghadapinya dari semua lapisan masyarakat.

“Kami ingin film ini bersahabat dengan siapapun yang bergelut dengan emosi. Kami berharap penonton bisa berdaya setelah menonton film ini,” kata Umay Shahab.

Film I Can Win Once menampilkan suasana sulit dan menegangkan. Tari, sang tokoh utama, hidup dalam lingkungan yang penuh ketegangan dan keharmonisan.

Penonton akan merasakan kegelisahan dan kesedihan yang mendalam saat menyaksikan Tari berjuang bertahan dalam keadaan sulit.

Namun seiring berjalannya film, penonton mulai memperhatikan perubahan pada Tari. Ia mulai belajar mengungkapkan perasaannya, mencari dukungan dari orang-orang terdekatnya, dan pulih dari trauma masa lalunya.

Perjalanan emosional ini akan membawa penonton dan menikmati perjuangan Tari. Salah satu momen paling berkesan dalam film ini adalah saat Tari akhirnya menangis. Adegan ini sangat emosional bahkan mampu membuat penontonnya menangis.

Menangis merupakan salah satu bentuk emosi yang sehat, dan film ini mengajak penontonnya untuk tidak takut menangis dan mengungkapkan perasaannya.

“Kami ingin film ini menjadi ruang aman bagi penonton untuk merasakan emosi yang berbeda. Melalui cerita tari, kami ingin menunjukkan bahwa setiap orang berhak untuk menyembuhkan luka dan berbahagia,” ujar I May Win Rekha Vijaya.

Can I Win Just One Time merupakan film yang penuh harapan dan menerangi proses penyembuhan luka batin dan emosional.

Melalui kisah Tari, film ini ingin menunjukkan bahwa setiap orang berhak atas kesembuhan dan kebahagiaan. Film ini juga mengajak penonton untuk terbuka dengan perasaannya dan tidak takut untuk mencari bantuan jika diperlukan.

“Melalui tarian ini, saya berharap penonton bisa merasakan betapa pentingnya untuk tidak menyembunyikan emosi. Menangis bukanlah tanda kelemahan, tapi bukti bahwa kita adalah manusia,” jelas Prilly Latuconsina.

“Melalui Baskara, saya juga ingin menunjukkan bahwa ketika kita dalam kesulitan, kita membutuhkan dukungan orang-orang terdekat kita,” tambah aktor Baskara Dicta Vikaxono.

Film ini tayang di bioskop mulai 17 Oktober 2024 segera setelah saya bisa mendapatkannya dan saya siap menangis bersama. (ayah/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *