saranginews.com, SELATAN TANGERANG – Sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat di Chiputat, Tangrang Selatan menggelar diskusi publik membahas arah kebijakan ke depan penyelenggaraan haji di Restoran Ayam Bakar Situ Gintung pada Jumat (30/8).
Forum diskusi ini diselenggarakan oleh sekelompok organisasi antara lain Persatuan Adat Anti Korupsi (MAAKI), Majelis Pemuda Anti Korupsi (KAMAKSI), Kelompok Aktivis Eksponensial 98, Gerakan Pemuda Jakarta dan Ikatan Mahasiswa Hukum Indonesia DPC Tangsel.
BACA JUGA: Putranya Jadi Wakil Gubernur Jabar, Haji Umuh Tak Ikut Persiba
Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Presidium Lembaga Demokrasi Zaenal Abidin Riam menekankan dua aspek utama kebijakan haji ke depan.
Aspek tersebut adalah penerapan sistem teknologi dan standar yang ketat dalam perekrutan pemandu haji.
BACA JUGA: Begini Reaksi Haji Faisal Usai Ata Khalilintar Minta Maaf
Zaenal menjelaskan, penerapan teknologi dan standar yang ketat sangat penting untuk memastikan pemandu haji tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu memberikan pengalaman beribadah yang aman, nyaman, dan memenuhi prinsip agama.
Mengumpulkan tanggapan jamaah atas pengalaman mereka dengan guru merupakan langkah penting untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas layanan haji di masa depan, kata Zainal dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Ata Khalilintar Akhirnya Minta Maaf, Haji Faisal: Tak Masalah
Zaenal juga menekankan pentingnya objektivitas Panitia Khusus (Pansus) yang diharapkan tidak hanya fokus pada kepentingan politik.
Ia berharap pansus dapat memberikan solusi nyata untuk meningkatkan penyelenggaraan ibadah haji agar jamaah dapat menunaikan ibadah salat dengan sungguh-sungguh.
“Hasil utama kerja komisi khusus ini adalah melakukan penyempurnaan aturan dengan harapan rekomendasi tersebut dapat menjadi pedoman baru dalam penyelenggaraan ibadah haji,” lanjutnya.
Ia juga mencatat, penyelenggaraan haji pada tahun 2024 diakui sebagai salah satu keberhasilan Kementerian Agama yang berhasil mengumpulkan jamaah haji terbanyak sepanjang sejarahnya.
Terlepas dari berbagai pro dan kontra, ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada umat Islam, kata Zaenal.
Sementara itu, Ketua KBIH (Kelompok Pengelola Haji) Labbayk Siputat Ahmad Riwai memuji upaya Kementerian Agama dalam rangka penyelenggaraan haji 2024.
Rivai mengatakan, kementerian telah menerima berbagai masukan dari para ulama, jamaah, dan masyarakat serta berhasil menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada.
“Ini menjadi contoh pemerintah tidak menutup mata terhadap kritik dan masukan,” kata Rivai.
Ia juga mencatat, sistem ibadah haji tahun ini semakin maju dan modern.
“Banyak perbaikan dan inovasi yang dilakukan sehingga penyelenggaraan haji tahun ini dapat terselenggara dengan lebih baik dan sukses,” jelasnya.
Terkait persoalan kuota haji 2024, Rivai menegaskan kebijakan kuota sepenuhnya menjadi kewenangan Arab Saudi.
“Soal kuota ini merupakan hasil nota kesepahaman antara Arab Saudi dan Kementerian Agama. “Jadi kalau panitia ad hoc dijadikan dasar, patut dipertanyakan,” pungkas Rivai (mcr8/jpnn).