saranginews.com, JAKARTA – Kepala Badan Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Moch Arief Cahyono mengatakan Kementerian Pertanian belum berencana mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam. Untuk mendukung program pangan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Namun Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan akan mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri peternakan sapi perah di Tanah Air.
Baca selengkapnya: Tersedia Perubahan Menu Nutrisi Gratis Silakan lihat deskripsi.
“Kebijakan yang digagas Kementerian Pertanian adalah mengundang investor dari Vietnam untuk membangun industri susu di Indonesia. Tujuannya untuk meningkatkan produksi susu dalam negeri. Bukan impor produk susu,” kata Arif, Senin (28/10).
Arief mengatakan, pihaknya ingin mengklarifikasi informasi yang beredar. Sehingga pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman soal investasi perusahaan Vietnam dalam produksi 1,8 juta ton susu tidaklah salah.
BACA JUGA: Indonesia mengimpor 2,5 juta liter susu per tahun
Arief mengatakan, Mentan menekankan kerja sama Indonesia dan Vietnam fokus pada peningkatan kapasitas produksi dalam negeri untuk mencapai kemandirian pangan sejalan dengan arahan presiden.
Investor asal Vietnam yang berminat mengembangkan industri susu di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, berencana mengelola lahan seluas 10.000 hektare dan membangun pabrik pengolahan susu yang ditujukan untuk menghasilkan susu hingga 1,8 juta ton per tahun untuk produksinya.
“Target produksi ini bukan hasil impor susu. Sebaliknya, hal ini merupakan hasil dari kapasitas lokal yang diciptakan dan ditingkatkan melalui investasi ini,” jelasnya.
Arief juga menjelaskan, jika investasi berjalan sesuai rencana, Produksi susu industri di negara ini diperkirakan mencapai 1,8 juta ton dalam 3-5 tahun ke depan.
“Sehingga bisa memenuhi sekitar separuh kebutuhan nasional. Saat ini kita masih bergantung pada impor sebesar 3,7 juta ton per tahun,” ujarnya.
Langkah ini, lanjut Arief, diharapkan dapat memberikan dampak positif berupa penciptaan lapangan kerja. Mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan di sekitar kawasan investasi.
Arief menambahkan, rencana strategis tersebut merupakan langkah penting Kementerian Pertanian untuk mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat industri susu Tanah Air. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden untuk mencapai kemandirian pangan nasional.
“Kami berharap rekan media kami dapat menyampaikan informasi ini secara lengkap dan akurat. Kami juga mendukung upaya Kementerian Pertanian dalam mendukung pengembangan industri peternakan nasional untuk mencapai kemandirian protein hewani di Indonesia,” tutup Arief. (antara/jpnn) .