saranginews.com – JAKARTA – Persatuan Pendidikan dan Guru (P2G) mengingatkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka akan banyak topik penting di bidang pendidikan yang perlu mendapat perhatian.
Pertama, Menteri Sekolah Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) yang baru harus mendapat nilai PISA (Program Penilaian Pembelajaran Membaca, Membaca, Matematika dan Penelitian).
BACA JUGA: Permintaan Pendaftaran PPPK 2024 Dilanjutkan, Ada Alasan Pentingnya
“Nilai PISA Indonesia tahun 2018 untuk kemampuan membaca sebesar 371, sedangkan pada tahun 2022 turun menjadi 359,” kata Koordinator Nasional P2G (Kornas) Satriawan Salim dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (20/10).
Sedangkan untuk nilai matematika, lanjutnya, pada tahun 2018 tercatat sebesar 379, turun menjadi 366 pada tahun 2022, dan nilai IPA turun dari 379 pada tahun 2018 menjadi 366 pada tahun 2022.
BACA JUGA: Update pelamar PPPK 2024, banyak pengagum yang kecewa karena salah informasi ya
“Menurunnya nilai PISA menunjukkan kondisi pendidikan Indonesia yang kurang baik,” ujarnya.
Poin kedua yang harus diperhatikan oleh Prabowo-Gibran adalah menyelesaikan rekrutmen satu juta guru di Tanah Air dengan kontrak kerja atau PPPK.
BACA JUGA: Formasi PPPK 2024 Terbatas, angin segar dari Senayan bagi pengagum
“Prabowo-Gibran sebaiknya memprioritaskan pengangkatan tenaga ahli menjadi ASN dan membuka kembali rekrutmen guru PNS yang sudah lima tahun diberhentikan Jokowi.
Satriwan juga menyinggung janji Prabowo-Gibran yang akan memberikan tambahan penghasilan sebesar Rp2 juta per bulan kepada seluruh guru negeri dan swasta agar bisa dipenuhi.
“Kami juga menghimbau agar pasangan Prabowo-Gibran menepati janjinya untuk memberikan tambahan penghasilan sebesar Rp 2 juta per bulan kepada seluruh guru, baik negeri maupun swasta, honorer atau ASN mulai Oktober 2024. P2G bangga dengan janji tersebut, termasuk janji untuk menetapkan gaji minimal bagi guru swasta dan terhormat,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa pekerjaan di bidang pendidikan harus menciptakan kurikulum nyata yang sesuai untuk siswa dan guru, bukan untuk bisnis.
P2G juga meminta kepala sekolah pendidikan dasar untuk menyusun ‘peta manajemen guru’, dimana lima persoalan utama dalam manajemen guru adalah kemampuan guru yang saat ini masih sangat rendah, melalui model pendidikan yang adil, efektif, efisien dan efektif, antara lain percepatan, berkontribusi pada “profesional guru terlatih (PPG) dalam pekerjaan mereka untuk mengatasi 1,6 juta guru yang tidak bersertifikat,” katanya.
Satriwan juga menekankan pentingnya rekrutmen guru khusus bagi guru, baik di sekolah negeri maupun swasta, yang diangkat menjadi ASN, dengan pengawasan yang adil dan memberikan kesempatan yang sama bagi guru sekolah negeri dan swasta, termasuk madrasah.
“Pembagian guru yang merata, tidak hanya fokus di kota dan menghadapi kekurangan guru ASN di daerah terpencil, juga harus diperhatikan untuk melindungi guru dalam menjalankan tugasnya untuk menjamin keselamatan dan kesehatannya,” ujarnya.
Beliau menekankan pentingnya memperhatikan profesi guru agar dihormati dan bermartabat di masyarakat, agar guru tidak dianiaya dan dilecehkan dalam menjalankan tugas pokoknya sebagai guru dan pahlawan. (antara/jpnn) Halo video hari ini: