Bahas Soal Dinasti Politik, Pramono Anung: Saya dan Dhito Dipaksa Maju

saranginews.com, JAKARTA – Calon gubernur ketiga Jakarta, Pramono Anung angkat bicara soal garis politik yang ditujukan kepadanya belakangan ini. 

Momen tersebut terjadi saat Eko Widodo yang mengaku sebagai “anak Aba” melontarkan pertanyaan terkait hal tersebut dalam acara “Gerobak Tanpa Sensor” yang digelar di Wisma Stako, Jalan Casablanca, Kaw. 18. Jakarta, Kamis (17 Oktober).

BACA JUGA: Pramono mendapat dukungan dari Prabowo di masa Anung Kertanegara?

“Pemilihan presiden terakhir, baik pada tanggal 01 dan 03, mempertanyakan sejarah kekuasaan politik. Kini Mas Pram mencalonkan diri sebagai gubernur (Gubernur Jakarta) dan (sebaliknya) anak Mas Pram kembali mencalonkan diri sebagai bupati. Bagaimana reaksi Mas Pram?” tanya Eko.

Pramono mengatakan nasibnya pada Pilkada Serentak 2024 akan serupa dengan putranya Hanindhit Himavan Pramana atau Dito yang mencalonkan diri sebagai Bupati Kediri.

Baca juga: Pesan Rahasia Megawati dari Pramon ke Prabowo

“Saya dan Dhito mempunyai nasib yang sama. Awalnya Dito tidak masuk nominasi, namun terpaksa mencalonkan diri. Nasibnya sama dengan nasibku, jawab Pramono.

Pramono paham, persoalan garis keturunan politik memang mengarah ke masa ini. Meski demikian, Pramono berpesan Dita tetap menjaga nama baik keluarga di tengah permasalahan dinasti politik saat ini.

Baca juga: Pramono Anung Bertemu Prabowo Subiant di Kertanegara Selama 1 Jam.

“Pesan saya kepada Dit jelas, kamu baik pada ayahmu dan baik pada keluargamu,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, dirinya tidak pernah melobi siapa pun untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Jakarta. 

Saya katakan, saya tidak akan melobi siapapun untuk mencalonkan diri pada Pilgub Jakarta, pungkas Pramono. (mcr8/jpnn) Pernahkah Anda melihat video terbaru berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA… HUT Banten ke-24, HMI serukan perlawanan terhadap politik Dinasti Serang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *