saranginews.com, JAKARTA – Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik berencana menjadikan Pulau Maratua sebagai salah satu destinasi unggulan di Kaltim.
Dijelaskannya, Pulau Maratua sudah lama menjadi destinasi unggulan Kabupaten Berau dan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca Juga: Jaga Ekosistem Perairan, Pupuk Kaltim Buang Ratusan Lingkungan Terumbu Karang dan Pembenihan di Maratua
Keindahan pantai dan keindahan bawah laut kawasan ini diyakini masih bisa digarap menjadi lebih menarik dan bernilai.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri mengaku sangat cermat mengikuti perkembangan situasi.
Baca juga: Pupuk Kaltim Bagikan 500 Paket Alat Tulis dan Perkenalkan Perpustakaan Keliling di Maratua
Menurutnya, pengembangan pariwisata premium di Kaltim memiliki potensi yang sangat bagus ke depan.
“Kami ingin mengembangkan pariwisata yang tidak murah dan tidak murahan. Kami ingin ada klasifikasi pariwisata yang bisa dikunjungi secara massal dan ada beberapa,” kata Akmal dalam keterangannya, Rabu (11/06).
Baca juga: Pupuk Kaltim Tanam Ribuan Bibit Mangrove dan Material Karang untuk Transplantasi di Maratua
Namun, dia menjelaskan Maratua dan Kakaban merupakan dua destinasi wisata yang sebaiknya tidak dibuka untuk umum.
“Karena berdasarkan pengalaman kami, pariwisata yang begitu masif cenderung menimbulkan dampak lingkungan yang cukup signifikan,” kritiknya.
Ia bahkan meminta wisata ke Pulau Kakaban dihentikan karena terganggunya ekosistem ubur-ubur di danau tersebut.
Ia menjelaskan, mulai Desember 2023 ubur-ubur di danau tersebut menghilang beberapa saat. Namun dalam dua bulan terakhir, ubur-ubur terbalik mulai bermunculan lagi di danau.
Banyak yang menduga ubur-ubur tersebut menjauhi kawasan yang sering dikunjungi wisatawan karena krim pelindung tubuh yang biasa digunakan pengunjung saat berenang bersama ubur-ubur tidak menimbulkan rasa perih.
“Ini cukup mengkhawatirkan kami,” keluh Akmal.
Oleh karena itu, ia memerintahkan agar dilakukan penelitian yang bekerja sama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda untuk mengetahui penyebab pasti hilangnya ubur-ubur di Danau Kakaban.
Di sisi lain, Akmal mengapresiasi inisiatif acara tetap yang digelar di Maratua, yakni Maratua Jazz Festival.
Dijelaskannya, acara seperti ini sangat penting untuk mempromosikan pariwisata Maratua, Sanglaki, Kakaban, dan Drawan di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Namun ke depan, event-event seperti ini harus dilakukan dengan pendekatan kelas satu. “Jangan pendekatan yang masif. Kita berharap tidak mengganggu ekosistem Maratua itu sendiri,” kata Akmal.
“Kami dukung pariwisata dengan pendekatan ekologi yang benar. Tentu dukungan warga Maratua dan sekitarnya sangat penting,” jelasnya.
Akmal mengaku akan meminta instansi terkait di Pemprov Kaltim dan Pemprov Berau melakukan langkah komunikasi yang baik agar partisipasi masyarakat dapat tersalurkan untuk menjadikan wisata premium Maratua dan Kakaban kini hadir.
“Kami ingin membangun image yang baik untuk Maratua. Benar-benar top level image untuk Maratua,” pungkas Akmal (mcr8/jpnn).
Baca artikel lainnya… Penerbangan meningkat, liburan ke Maratua jadi lebih mudah