saranginews.com, JAKARTA – Plt Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah memberikan pesan dan harapan khusus saat memimpin prosesi Pengangkatan dan Pengalihan Tugas Jabatan Pengurus dan Pengawas di Lingkungan Sekretariat Jenderal MPR yang digelar di Gedung DPR. Delegasi, Nusantara Bini V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/11).
Dalam prosesi ini, terdapat 9 orang kepala bagian yang mengalami peralihan tugas dalam jabatannya, 2 orang kepala subbagian mendapat kenaikan pangkat menjadi kepala bagian, 13 orang kepala subbagian dialihkan tugasnya kepada subbagian lain, dan 4 orang staf. menerima promosi untuk menjadi sub-chief.
BACA JUGA: Tinjauan Kinerja 2023, Siti Fauziah Sampaikan Pesan Penting Ini kepada Pegawai Setjen MPR
Selain itu juga terjadi peningkatan jabatan fungsional apoteker, asisten apoteker, dan auditor di lingkungan Sekretariat Jenderal MPR.
Siti Fauziah mengucapkan selamat kepada para perwira, baik yang dipromosikan maupun yang dimutasi.
BACA JUGA: Resepsi Peresmian Presiden Sekjen Pameran Perpustakaan & Museum Terbuka MPR
Ia berharap para petugas, baik yang mendapat kenaikan pangkat maupun mutasi, selalu menepati sumpah yang diucapkannya.
Sebab, sumpah ini mengandung kejujuran, integritas, profesionalisme, komitmen dan tanggung jawab dalam tugas yang dilaksanakan.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Ibas berharap Kompolnas menyeimbangkan baik buruknya Polri
Siti Fauziah menyampaikan, keberhasilan pelaksanaan pelantikan anggota MPR serta Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 menuai pujian dari pimpinan MPR.
Menurut dia, keberhasilan tersebut bukan karena kerja individu, melainkan kerja sama semua pihak dalam memberikan dukungan teknis, administratif, dan ahli kepada MPR.
“Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak ibu semua yang telah memberikan kemampuan terbaiknya, sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing,” puji Ibu Titik, sapaan akrab Siti Fauziah.
Menurut Ibu Titik, tugas berat menanti, oleh karena itu pejabat dan staf di Bagian Sekretariat Pimpinan MPR harus mengetahui karakter masing-masing pemimpin.
Ia berpesan kepada seluruh pejabat dan staf untuk bekerja secara profesional, menjawab dengan benar setiap pertanyaan manajemen, baik mengenai wewenang dan tugas, serta hak dan kewajiban setiap pimpinan.
“Tidak mudah untuk mengatakan ‘ya’, dan tidak jelas untuk mengatakan ‘tidak’, jika ragu segera tanyakan kepada atasan Anda. Begitu pula bagi para penanggung jawab Perangkat MPR, semua harus serius. Terutama dalam pengawasan terhadap rekomendasi MPR amanah 2019 – 2024,” kata Siti Fauziah.
Kata wanita itu. Surat Pokok-pokok Haluan Negara (PPHN) yang ditunda selama tiga periode keanggotaan MPR patut mendapat perhatian ekstra.
Serta Peninjauan Kembali Ketetapan MPR Nomor I/MPR/2003 tentang Peninjauan Kembali Kedudukan Materi dan Hukum Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR RI Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002, khususnya Pasal 2 dan Pasal 4.
Selain itu, kajian terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga perlu dilakukan sesegera mungkin.
Kajian ini akan membuat teks akademik pada setiap pasal dan ayat UUD NRI Tahun 1945 sehingga apabila suatu saat MPR melakukan perbaikan terhadap konstitusi maka akan tersedia teks akademik tersebut.
“Peran sosialisasi dalam Empat Pilar MPR harus ditingkatkan menjadi ‘peradaban’. Untuk itu perlu dicari cara-cara yang lebih tepat agar nilai-nilai Empat Pilar MPR benar-benar meramaikan perilaku masyarakat Indonesia. “Harus dilakukan dengan baik dan sesegera mungkin,” kata Bu Titik lagi.
Bu Titik mengingatkan kita, betapapun sulitnya tugas, akan terasa nikmat jika kita mengerjakannya bersama-sama.
Selain itu, tanggung jawab pelaksanaan wewenang dan tugas MPR tidak berada pada satu atau dua satuan kerja saja, melainkan menjadi tanggung jawab seluruhnya.
“Mari kita berjuang semaksimal mungkin untuk mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas MPR. “J’Allah Subhanahu Wata’ala memberikan kemudahan bagi kita semua,” pungkas Bunda Maria. Surat penuh harapan. (mrk/jpnn)