saranginews.com, PONTIANAK – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan, disambut 200 penari di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Pidato ini merupakan pengukuhan Gerakan Bersama Pembangunan Perbatasan 2024 (Gerbangdutas).
Baca juga: UU ASN Setarakan Fungsi Sipil dan PPPK Kenapa Mendagri Bikin UU Berbeda?
Ratusan penari gabungan pelajar dan sanggar di Pontianak menampilkan tarian spektakuler bertema “Besatu Bangun” yang artinya bersama.
Tarian tersebut mencerminkan kegiatan dimulainya Gatedutas 2024, sebuah kolaborasi lintas sektor dalam pembangunan teras depan Indonesia.
Baca juga: Sebanyak 1.008 Pegawai Telkom Ikuti Program Pensiun Dini, Kata Dirut.
Tarian tersebut menunjukkan bahwa Kalimantan Barat, sebuah provinsi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memiliki keberagaman suku, bahasa, agama, dan budaya.
Seperti tercermin pada kostum dan aksesoris tari Melayu Dayak dan Tionghoa.
Baca juga: Siap Beri Dukungan Finansial BTN Bidik Rumah Rendah Emisi 150 Ribu.
Perpaduan seni gerak, musik dan kostum mencerminkan kerjasama semua pihak dalam sebuah pertunjukan tari yang indah untuk dinikmati.
Kostum ratusan penari juga mewakili tiga suku Kalimantan Barat. Beberapa penari menggunakan ornamen eksotis berupa tanduk dengan paruh berbentuk tanduk dan perisai Dayak.
Burung Rangkong merupakan tarian penting bagi generasi penerus dalam setiap ritual suku Dayak.
Selain mengenakan Burung Rangkong, penari lainnya juga mengenakan kostum Melayu dan cheongsam Tiongkok sambil memegang payung.
Tito mengatakan, ada beberapa alasan dipilihnya Kalimantan Barat dalam Deklarasi Gatedutas 2024.
Alasan pertama, Kalbar banyak memiliki Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang sudah selesai dibangun dan perlu diresmikan.
“Saya lapor ke Presiden (Jokowi), kata Menteri Dalam Negeri Tito.
Alasan kedua, lanjut Mendagri Tito, perbatasan darat Kalbar, khususnya dengan Malaysia, perlu diperkuat dengan pengembangan kawasan perbatasan negara, yang penduduknya tidak hanya sejahtera namun juga dikembangkan berkeadilan. dan ekuitas juga.
Jika masyarakat perbatasan tumbuh dan berkembang maka secara otomatis akan memperkuat rasa nasionalisme.
“Dan ini akan menjadi zona perlindungan atau memperkuat zona pertahanan kita dari gangguan luar. “Ini yang menjadi gagasan utama kita, kita membangun kawasan perbatasan bukan hanya untuk pemerataan pembangunan, tapi juga untuk mempercepat pembangunan di Indonesia,” kata Tito.
Sementara itu, Gubernur Jenderal Kalimantan Barat Harisson berharap acara Gatedutas 2024 menjadi momentum yang baik untuk terus mengambil langkah nyata percepatan pembangunan di kawasan perbatasan negara secara komprehensif dan terintegrasi.
“Saya juga berharap melalui pengumuman pagi ini, kita dapat mendorong kesamaan visi, gerakan dan harapan di antara semua pihak yang terlibat dalam pembangunan kawasan perbatasan negara,” jelasnya (chi/jpnn).