saranginews.com, JAKARTA – Komisioner DPR XII Eddie Soeperno berharap Pertamina dapat mendukung upaya pemerintahan Prabowo Subianto dalam mencapai swasembada energi.
Kepercayaan diri AD semakin meningkat seiring dengan kinerja Pertamina yang menunjukkan hasil menggembirakan dan berkomitmen menjaga ketahanan energi.
Baca Juga: 14 Mitra Regional JBB Pertamina Patra Niaga Akan Live di SMEXPO Nasional 2024
Bahkan, perusahaan energi milik negara ini kini tengah bertransformasi menjadi perusahaan migas kelas dunia.
“Swasembada energi. Saya optimistis dengan Pertamina yang kini sudah menjadi perusahaan kelas dunia,” kata Eddy.
Baca Juga: SIG Serahkan Bantuan Industri Mikro dan Infrastruktur Pertanian di Jawa Timur
Kinerja Pertamina dinilai menggembirakan sebagai landasan upaya mencapai swasembada energi.
Pertamina telah menerapkan manajemen bisnis yang baik dengan praktik dan reformasi lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), kata Eddy.
Baca Juga: Gandeng berbagai instansi, Bank KAI lakukan simulasi tanggap darurat di stasiun bjb Pancoran
“Berbagai pidato Pertamina sangat mendukung program pemerintah di bidang energi. “Bahkan saat ini produksi migas 62% berasal dari Pertamina,” serunya.
Terkait swasembada energi, Eddy menjelaskan perlu adanya proses untuk mencapai tujuan tersebut.
Berbagai upaya yang dilakukan Pertamina merupakan proses pencapaian kemandirian energi dengan tujuan mencapai kemandirian energi.
Hal tersebut mencakup berbagai prestasi yang diraih Pertamina, seperti biofuel, petrokimia, energi panas bumi, serta penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS/CCUS).
“Itu semua bagian dari upaya mencapai kemandirian energi dan menciptakan energi bersih,” kata Eddy.
Meski begitu, Eddy mengingatkan, untuk melaksanakan program swasembada energi, pemerintah tetap perlu mendukung Pertamina yang notabene sedang booming energi. Misalnya memperkuat permodalan agar kita bisa memperluas dan mengeksplorasi sumber daya migas di luar negeri.
Selain itu, terdapat juga insentif untuk melakukan berbagai kegiatan di berbagai bidang usaha.
Tak hanya itu, Eddy menambahkan, seperti BAMN, Pertamina juga memerlukan dukungan regulasi.
“Regulasi juga harus dipastikan karena Pertamina sebagai perusahaan migas harus mendapat prioritas. “Misalnya ada tender blok migas yang sudah ada, sebaiknya Pertamina diprioritaskan untuk melihat blok migas mana yang layak untuk dikembangkan lebih lanjut,” kata Eddy (chi/jpnn).