saranginews.com, BALIKPAPAN – Seiring dengan berkembangnya Ibukota Negara Republik Indonesia (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), Balikpapan juga merasakan dampak perekonomiannya sebagai salah satu kota penyangga.
Pembangunan IKN mendatangkan banyak kunjungan masyarakat ke Balikpapan. Hal ini pula yang menjadi alasan berkembangnya sektor perdagangan dan jasa, khususnya sektor perhotelan dan kuliner.
BACA JUGA: Harjuno Vivoho: Upacara IKN 17 Agustus mengawali reformasi hukum di Indonesia
Sehubungan dengan itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Balikpapan, Ani Mufaida mengungkapkan, secara tidak langsung berkembangnya IKN menjadi salah satu faktor meningkatnya lowongan kerja di Balikpapan, khususnya di sektor perhotelan.
Hal ini seiring dengan berkembangnya Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN) yang berdampak pada meningkatnya aktivitas perekonomian di Balikpapan.
BACA JUGA: Ini Tangan Dingin Wisnu Utama Usai Kemegahan Upacara Kemerdekaan IKN
“Dengan hadirnya IKN, hotel-hotel hingga kemarin penuh. Banyak yang ke IKN, tapi hotelnya bukan di IKN, tapi di Balikpapan,” kata Ani.
Ani menjelaskan, meski tidak ada rekrutmen langsung melalui Disnaker untuk proyek IKN, namun dampak pengembangan IKN sangat terasa di sektor perhotelan.
BACA JUGA: Kementerian Komunikasi dan Informatika perkuat sosialisasi pengembangan IKN melalui 4 program ini
“Di era Covid-19, hotel-hotel yang tadinya siap roboh kini sudah mulai kehabisan orang. Vacancy fair juga banyak dibuka di banyak hotel kemarin,” imbuhnya.
Disnaker Balikpapan mencatat data riil pencari kerja dan lowongan kerja setiap bulannya.
Sedangkan jumlah tenaga kerja lokal akan meningkat pada tahun 2020 hingga 2023, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan.
Berdasarkan informasi, jumlah pekerja pada tahun 2020 sebanyak 47.338 orang; Pada tahun 2021 meningkat menjadi 77.953 orang; 103.969 orang pada tahun 2022; dan akhirnya mencapai 223.925 orang pada tahun 2023.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah usaha di kota Balikpapan, pertumbuhan tenaga kerja lokal juga semakin meningkat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari website BPS, data perusahaan selama 4 tahun terakhir terhitung tahun 2020 mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Misalnya pada perusahaan kecil, terdapat 325 perusahaan pada tahun 2020; Pada tahun 2021 bertambah menjadi 448 perusahaan; tahun 2022 bertambah lagi menjadi 1026 perusahaan; dan pada tahun 2023 mencapai 1.277 perusahaan. (keluar/jpnn)