saranginews.com, JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengikuti kegiatan unifikasi partai di kantor Partai Politik Merah di Madiun, Jawa Timur, Senin (28/10).
Dalam acara yang dihadiri ratusan orang itu, Hasto bercerita tentang semangat Ketua Umum Partai Demokrat Megawati Soekarnoputri yang tak kunjung surut meski usianya sudah 77 tahun.
BACA JUGA: Sekjen PDIP: Risma Simbol Anti Korupsi yang Akan Sejahterakan Masyarakat Jatim
“Beliau kini berusia tujuh tahun, terus bekerja keras dan mendorong saya untuk berangkat ke Jatim untuk memupuk semangat juang yang sama dalam pilkada,” ujarnya, Senin.
Dari situ, kata Hasto, semangat kader PDP tidak boleh padam dan terus maju mengalahkan calon yang diusung pada Pilkada Serentak 2024.
BACA JUGA: Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Bilang Ya ke Prabowo, Gibran Tidak
Pria kelahiran Yogyakarta ini pun melanjutkan pidatonya dan mengatakan bahwa seluruh kader PDIP bisa menjadikan sosok RI Soekarno atau Bung sebagai teladan dalam perjuangan.
Oleh karena itu, tidak ada pengecualian, setiap orang harus bergerak dalam jangka waktu paling lama 30 hari sebelum pelaksanaan Pilkada serentak November nanti, ujarnya.
Hasto melanjutkan, PDIP akan memimpin Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) pada Pilkada Jatim 2024.
Ia mengingatkan, perjuangan mendapatkan Risma-Gus Hans bukan untuk kepentingan kelompok, melainkan demi masa depan generasi penerus.
Sebab, kata Hasto, Risma-Gus Hans adalah sosok yang bekerja beretika dan menjadi teladan bagi pembangunan Jatim.
“Perjuangan kita bukan untuk kepentingan Risma, tapi untuk masa depan anak cucu kita. “Kalau ada tetangga kita yang tidak bisa sekolah karena kemiskinan, kita akan khusus dalam pengentasan kemiskinan, dan yang ahli adalah pemuda, ahlinya disebut Tri Rismaharini,” ujarnya kepada peserta acara konsolidasi.
Doktor Universitas Indonesia itu melanjutkan pidatonya dengan mengatakan, kader PDIP terpaksa mendatangi semua rumah dan memperlihatkan wajah Risma-Gus Hans.
“Harus sebisa mungkin datang dari rumah ke rumah dan kuatkan tekad. Pertama jangan takut, nanti mereka akan menanyakan apakah Anda membawa uang atau tidak. Kasih tahu saja, tanya Bu Risma-Gus. Hans mohon dukungannya dan jelaskan alasannya,” kata Hasto.
Ketua DPP PDIP Ronnie Talapessi, Anggota Fraksi DPR PDIP Jatim Budi Kanang Sulistyono dan Sekretaris beserta Wakil Ketua DPR PDIP Jatim Sri Untari Deni Wichaksono merupakan tokoh-tokoh yang mendampingi Hasto dalam pengarahan di Madiun, Senin.
Ronnie dalam acara tersebut menyebutkan, perjuangan kemenangan calon di pilkada harus mencakup perlawanan melalui jalur hukum.
Utamanya dengan mengantisipasi upaya intimidasi yang dilakukan aparat melalui gerakan Rekam-Watch-Laporan dengan menggunakan telepon seluler.
“Formula seharusnya tidak menjadi ketakutan. Jika kami benar, jangan takut. “Kami melawan orang-orang yang ingin melakukan intimidasi,” ujarnya dalam acara tersebut.
Ronnie tak menampik adanya tindakan ofensif yang dilakukan kader PDIP untuk mendapatkan calon di pilkada seperti yang terjadi pada Pilpres 2024.
“Kalau pada pemilu presiden kemarin kami merasa takut, kali ini kami akan melancarkan serangan balik. Ketakutan adalah ilusi dan kita adalah orang bebas. Ingat, catat, simpan, laporkan, lalu viralkan, kata pria yang berprofesi sebagai pengacara itu.
Ketua Pengurus Pusat Partai Rakyat Demokratik Wilayah Madiun H. Feri Sudarsano mengatakan, partainya telah menginstruksikan pengurus cabang, subdepartemen, dan seksi untuk mengamankan suara mereka.
Semua dikerahkan untuk melanjutkan unifikasi dan bergerak untuk mengalahkan Risma-Gus Hans pada Pilgub Jatim 2024 dan pilkada tingkat daerah atau kota.
“Kami melakukan pemetaan dan penggalangan dana agar relawan tetap bertahan,” kata Feri. (ast/jpnn)