saranginews.com – Jakarta – Universitas Bunda Mulia (UBM) meluncurkan program studi Kecerdasan Buatan. Ini merupakan program studi AI pertama di Indonesia.
Toni Toharudin, Ketua LLDIKTI Wilayah III, mengatakan prodi ini tidak hanya menjadi momen yang sangat penting bagi UBM, namun juga menjadi tonggak sejarah pendidikan tinggi.
Baca juga: Universitas Bunda Mulia Lakukan Kunjungan Industri ke HashMicro
“Jadi ini yang pertama di Indonesia dan membuktikan Universitas Bunda Mulia terdepan dalam inovasi menjawab tantangan masa kini,” kata Profesor Toni, Rabu (6/11).
Menurut Kandi Sofia Senastri Dahlan, Wakil Rektor Bidang Akademik UBM, program studi AI di UBM berfokus pada dasar-dasar kecerdasan buatan; algoritma pembelajaran mesin; pemrosesan bahasa alami; sistem pakar; Dijelaskannya, kurikulum komprehensif seperti etika dan tanggung jawab akan diberikan. . Di AI.
Baca Juga: Kecerdasan Buatan Tingkatkan Produktivitas dan Daya Saing Indonesia
Seluruh pencapaian akademis ini nantinya akan dilengkapi dengan sertifikasi IBM AI Engineer dan Google AI expert untuk menciptakan lulusan yang siap kerja sesuai permintaan industri.
“Kami sangat senang memperkenalkan program studi AI sebagai jawaban atas permintaan pasar akan tenaga profesional di bidang ini,” kata Kandi.
Baca Juga: 300 Pendidik Indonesia Siap Integrasikan Kecerdasan Buatan dalam Pembelajaran
Menurutnya, program studi AI bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkarir di bidang yang berkembang pesat.
Sebagai kampus yang terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi, UBM telah menciptakan BIEM-AI, penasihat pendidikan berbasis kecerdasan buatan pertama di Indonesia, yang dirancang khusus untuk seluruh masyarakat.
“BIEM AI merupakan hasil kerjasama antara dosen dan mahasiswa Digital Place Vision Singapore di Universitas Bunda Mulia, tentang bagaimana mendapatkan informasi seputar pendidikan khususnya bagi calon mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Universitas Bunda Mulia. .” ujar Kandi.
Wakil Presiden Penelitian dan Pengembangan Digital Place Vision Pte. Ltd. Gede Artha menjelaskan BIEM AI dirancang untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar Universitas Bunda Mulia. program studi yang ditawarkan; kehidupan kampus Mulai dari informasi hingga kegiatan akademik dan non-akademik. Semuanya bisa terjawab dengan mudah dan cepat dengan sistem ini.
Proses pengembangan BIEM AI juga diperkaya oleh semangat dan dedikasi para mahasiswa Universitas Bunda Mulia yang berpartisipasi langsung dalam proyek ini.
Mereka bekerja sama dengan tim teknik R&D kami di Digital Place Vision untuk mengatasi tantangan teknis yang muncul selama pengembangan sistem, dan menunjukkan semangat untuk belajar dan keterampilan pemecahan masalah yang sangat baik.
“Mereka tidak hanya menunjukkan kemampuan akademis, tetapi juga keinginan kuat untuk belajar melalui praktik langsung di lapangan,” kata Gede Artha.
UBM juga mengadakan acara bertajuk “Empowering Infinite Possibilities” yang dihadiri oleh para ahli terkemuka di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Profesor Erik Cambria dari Artificial Intelligence untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kecerdasan buatan atau AI. Ilmu Data di Nanyang Technological University Singapura; Departemen Teknologi dan Desain; Fransiskus Adikara, Dekan Universitas Bunda Mulia;
Selain para ahli, Chief Information Officer Alfagift, Chandra Hermawan, Wakil Presiden Ilmu Data; Rekayasa Pembelajaran Mesin; Praktisi seperti tiket.com Irvan Bastian Arief dan Co-Founder & CEO Kata.ai di bidang Infrastruktur Teknologi dan Keamanan Informasi juga turut hadir. . Irzan Raditya
Pembicaranya berkisar dari dampak teknologi kecerdasan buatan terhadap pendidikan; Kesehatan Berbagai sektor hingga industri dibahas.
Para peserta diajak berdiskusi dan berbagi pemikiran mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi teknologi AI di masa depan. (esy/jpnn)