Resmi Dilantik Jadi Mendikdasmen 2024-2029, Abdul Mu’ti Sampaikan Pemikiran Bidang Pendidikan

saranginews.com, JAKARTA – Nadiem Makarim resmi serah terima jabatan bersama tiga menteri baru (Certijab). Salah satunya adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti. Acara tersebut dilaksanakan pada Senin (21/10) di gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Abdul Muti punya momen menarik dalam sambutannya. Pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah, 1968 ini mengaku punya kedekatan khusus dengan Nadiem Makarim.

BACA JUGA: PGRI berharap Menteri Pendidikan Dasar dan Menteri Pendidikan dan Teknologi meningkatkan kesejahteraan guru dan guru

Abdul Muti meyakini tak ada jarak antara dirinya dan Nadiem Makarim.

Abdul Muti mengatakan, Nadiem Makarim menghadiri acara pengukuhan guru besar di UIN Syahid Jakarta.

BACA JUGA: 5 Berita Teratas: Mendiknasmen Puji dan Bicara soal PPPK, Mengharukan, Menghibur

Memang, kenang Mas Muti, saat ini pandemi Covid-19 sedang berubah.

“SC (Profesor) menandatanganinya, Mas Nadiem. “Mas Nadiem-lah yang mengangkat saya menjadi guru besar,” kata Abdul Muti.

BACA JUGA: Kepastian Menteri Pendidikan Abdul Muti soal Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN PPPK

Saat menerbitkan bukunya “Muhammadiyah Kristen: Mengelola Pluralisme Keagamaan dalam Pendidikan”, Direktur Eksekutif PP Muhammadiyah itu juga menyebut Nadiem hadir dan juga salah satu pewarta.

Terasa dekat dengan Nadiem, guru UIN Syahid Jakarta, karena sering membicarakan masalah pendidikan.

“Mabuk Nadiem, tetap bersilaturahmi dan jangan khawatir, saya masih pelanggan setia Gojek,” candanya.

Sekadar informasi, Mas Mukti (begitulah sapaan akrabnya) telah resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah di Jakarta (2/9/2020).

Mas Mukti saat itu mengatakan, pendidikan adalah kunci kemajuan negara. Baginya, pendidikan bukan hanya sekedar melahirkan generasi intelektual, namun generasi berkarakter, berakhlak mulia, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap kemanusiaan.

Terkait hal tersebut, lulusan Flinders University Australia ini mengutarakan pandangannya mengenai pendidikan progresif.

Menurutnya, pendidikan di Indonesia perlu direformasi secara mendasar untuk memenuhi kebutuhan modern. Menurutnya, pendidikan bukan hanya sekedar menghasilkan peserta didik yang cerdas secara intelektual, namun juga mencetak peserta didik yang memiliki kesadaran sosial dan kemanusiaan yang kuat.

Mas Mukti menekankan pentingnya pembelajaran “reflektif” atau sadar. Menurutnya, sistem pendidikan harus mampu membuat peserta didik memahami tidak hanya hasil akhirnya, tapi juga proses pembelajaran itu sendiri.

Menumbuhkan pemikiran kritis akan mendorong siswa untuk berpikir kritis, memahami perspektif yang berbeda, dan mengembangkan rasa percaya diri yang kuat dalam konteks sosial dan budaya yang berbeda.

Selain itu, ia juga menyerukan agar pendidikan nasional “lebih bermakna”. Menurut Mooty, pendidikan bermakna adalah pendidikan yang tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga membuat perbedaan dalam kehidupan siswa sehari-hari.

Pendidikan harus membekali siswa dengan keterampilan yang mereka perlukan untuk memecahkan tantangan saat ini, termasuk keterampilan teknologi, pemikiran kritis, dan keterampilan komunikasi.

Ia juga tak lupa menekankan pentingnya pendidikan yang “menyenangkan”. “Belajar harus menjadi proses yang menyenangkan bagi siswa, bukan sebuah tugas,” ujarnya.

Menurutnya, pendidikan yang menarik akan meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan potensi yang dimilikinya.

Mas Mukti menganjurkan kolaborasi antara pemerintah, sekolah dan masyarakat dalam reformasi pendidikan nasional.

Menurutnya, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan dukungan semua pihak. Dengan sikap kreatif, bermakna dan gembira.

Selain itu, ia berharap Indonesia dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter unggul dan mampu menghadapi tantangan global (fö/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *