saranginews.com, JAKARTA – Pasangan calon Gubernur Maluku Utara dan calon wakil gubernur Sultan Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan (HAS) berkampanye di Kabupaten Kepulauan Sulate, tepatnya di Desa Kabut, Kecamatan Sanana, Selasa (11 Mei). , 2024).
Massa terlihat membludak saat calon gubernur nomor satu itu berkampanye.
BACA JUGA: Tokoh dan Masyarakat Malut Apresiasi Kegiatan Jalan Sehat Bersama Sultan Tidore
Presidium muda Canga, Muzril Musa menjelaskan, ada lima alasan Sultan Husain layak terpilih menjadi gubernur Maluku Utara.
Alasan pertama, menurut Muzril, Maluku Utara belum maju karena selama ini kita salah memilih pemimpin.
BACA JUGA: Banyak Keluhan Soal Miras, Sultan Minta Bupati dan Wali Kota Turun Tangan
“Sampai saat ini kita memilih pemimpin yang mengutamakan keluarga, kelompoknya, tapi tidak mengutamakan kepentingan rakyat,” kata Muzril Musa, Selasa (11/5/2024).
Alasan lainnya, kata Muhrim, adalah untuk meningkatkan nilai kawasan yang dikenal dengan nama Jaziratul Mulk tersebut.
BACA JUGA: Bea Cukai menjajaki peluang eksportir baru di Kepulauan Bangka Belitung dan Maluku
Menurut Muhrim, tanah ini ada pemiliknya, mereka berusaha menyerahkan pengelolaan tanah tersebut kepada pemiliknya.
Saya mengajak kita semua untuk menjaga kehormatan dan martabat negara ini agar terhindar dari malapetaka, lanjut Abdurrahim.
Alasan ketiga, Husain Sjah sebagai seorang sultan dididik untuk memerintah keluarganya sejak kecil. Oleh karena itu, tidak salah jika kita mengangkat sultan sebagai gubernur karena kemampuan kepemimpinannya, ujarnya.
“Kemudian kejujuran dan ilmu agama yang besar. Dan yang terakhir adalah toleransi yang tinggi. Sultan toleransinya tinggi karena itu merupakan adat di Kesultanan,” ujarnya.
Sementara itu, Calon Gubernur Maluku Utara Sultan Husain Alting Sjah dalam sambutannya menyatakan tak pernah lupa mengingatkan asistennya Asrul Rasyid Ichsan untuk memimpin dengan sopan santun. Termasuk menjadikan diri sendiri sebagai pelayan karena manusia adalah tuan.
“Jadi, jika seorang pemimpin menjadi juara, dia tidak pantas menjadi juara!”
Lebih lanjut, istri dan anak Asrul tidak diperbolehkan ikut campur dalam pemerintahan atau menjalankan proyek di Pemprov Malut.
Sultan mengingatkan Sulalai akan peran besar mereka di Kesultanan. Sultan Tidore dan Ternate membutuhkan orang-orang besar dari Sula untuk mengusir penjajah.
“Saya katakan kepada istri saya dari awal, menjadi pemimpin itu menderita. Jadi jangan bayangkan kamu menjadi istri gubernur dan hidup bahagia. Istri dan anak yang ikut campur dalam urusan pemerintahan membawa kesengsaraan bagi suami dan ayah. “. dikatakan.
“Dan hari ini saya membutuhkan tangan masyarakat Sula untuk bersama-sama menyelamatkan Maluku Utara,” tegas Sultan Husain (Jumat/jpnn). Jangan lewatkan video yang dipilih oleh editor: