Dukung Energi Bersih, KCE Tawarkan Solar Panel untuk Industri & Rumah Tangga

saranginews.com, JAKARTA – Energi terbarukan berperan strategis dalam pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

Energi terbarukan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi untuk kebutuhan energi.

BACA JUGA: Industri nikel Indonesia semakin banyak menggunakan energi ramah lingkungan

Sumber daya fosil yang terbatas dan semakin menipis menjadikan energi terbarukan sebagai solusi alternatif yang lebih berkelanjutan dan terbarukan secara alami, seperti tenaga surya, angin, dan air.

Energi terbarukan juga sangat penting karena dapat mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.

BACA JUGA: PLN selesaikan tahap penting pembebasan lahan PLTP Ulumbu, percepat proyek energi bersih

“Kami mendukung transisi energi berkelanjutan, salah satunya melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS),” kata CEO PT Krakatau Chandra Energi (KCE) Erri Dewi Riani dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (11/11).

KCE juga meluncurkan kampanye “Energizing Growth with Renewable Energy” untuk mendorong kerja sama strategis di bidang energi terbarukan dengan memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau panel surya.

BACA JUGA: Inilah para pemenang kompetisi kebijakan energi bersih pertama di Indonesia [RE]Power Hackathon

Melalui solusi energi bersih ini, KCE siap bertindak proaktif untuk mendukung sektor industri dan perumahan dalam memenuhi kebutuhan listrik berkelanjutan.

“Dengan produk EBT yang kami tawarkan, industri dapat mengoptimalkan produksi dan operasional, sehingga pada akhirnya berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dioksida,” ujarnya.

Ia mengatakan pembangkit listrik masa depan diperkirakan akan didominasi oleh tenaga surya, air, angin, bioenergi, panas bumi, nuklir, dan lainnya.

Pada tahun 2060, pertumbuhan permintaan listrik Indonesia diperkirakan mencapai 1.800 TWh.

Jumlah tersebut diakumulasikan dari kebutuhan industri Indonesia, sektor rumah tangga, sektor niaga, dan kendaraan listrik.

Hal ini merupakan tantangan dan peluang bagi industri untuk mengembangkan teknologi terkini pembangkit listrik energi terbarukan, seperti tenaga surya, air, angin, dan bioenergi untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan peluang untuk mendukung tujuan Net Zero Emissions (NZE) 2060. .

Salah satu bentuk peran aktif KCE adalah pengembangan energi surya melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di dalam dan sekitar kawasan industri Krakatau.

“Saat ini kami memiliki total kapasitas PLTS sebesar 2.067 MWp yang terdiri dari berbagai jenis PLTS, yaitu PLTS darat, PLTS atap, dan terapung,” tambah Erri.

Pada saat yang sama, Ari Azhar, Direktur Operasi dan Komersial KCE, memberikan layanan pengiriman listrik di dalam dan sekitar Kawasan Industri Krakatau di Kota Cilegon dengan keandalan tinggi menggunakan topologi ring pada sistem distribusi ke pelanggan.

Ia juga menawarkan layanan kelistrikan, termasuk layanan pengoperasian dan pemeliharaan peralatan listrik, bengkel pemeliharaan, dan kemampuan desain, pengadaan, dan konstruksi di bidang kelistrikan.

“Kami menawarkan solusi panel surya untuk berbagai sektor termasuk industri, komersial, dan rumah tangga,” ujarnya.

Ke depan, KCE berencana untuk terus mengembangkan kapasitas pembangkit energi terbarukan melalui beberapa inisiatif, investasi pada proyek-proyek baru dengan membangun lebih banyak fasilitas PLTS, termasuk proyek PLTS terapung. (esy/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *