saranginews.com, BONE – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penyiapan Brigade Pangan (BIMTECH) dalam rangka percepatan pertumbuhan produksi pangan nasional.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Makkasau Jl MT Haryono ini dihadiri oleh para petani milenial yang tergabung dalam Brigade Pangan, Sabtu (26/10).
Baca juga: Sukses PAT, Kementan dan Pemkab Batola Bersama-sama Panen Padi
Muh Taufik Ratule, Pj Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI, mengatakan Brigade Pangan berperan penting dalam mendukung petani lokal melalui pelatihan, pendampingan, dan akses terhadap teknologi pertanian modern.
“Kami ingin memastikan bahwa petani tulang memiliki semua sumber daya yang mereka butuhkan untuk meningkatkan produksi mereka,” katanya.
Baca juga: Kementan: Capaian perluasan areal perkebunan di Purworejo melebihi target
Brigade pangan juga diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antara petani, pemerintah daerah, dan penyuluh pertanian.
Dengan cara ini, permasalahan yang sering dihadapi petani, seperti serangan hama dan kualitas benih yang buruk, dapat diatasi dengan lebih efektif.
Baca juga: MSPP: Kementan dorong petani muda manfaatkan pinjaman usaha populer
“Melalui kegiatan ini, Brigade Pangan kedepannya dapat diandalkan untuk meningkatkan produksi dengan menggunakan teknologi pertanian modern berbasis lokasi lahan basah yang disesuaikan,” ujarnya.
Ratule lebih lanjut mengutip pernyataan Menteri Pertanian Andy Amran Suleiman yang mengatakan pangan kini menjadi perhatian global.
Sebab, saat ini banyak negara yang menghadapi kekurangan pangan hingga menyebabkan kelaparan.
“Ada kekurangan pangan di 58 negara, yang menyebabkan kelaparan. “Jadi pangan itu sangat penting, pangan adalah pilar negara,” jelasnya.
Pemerintah kini memberikan perhatian khusus pada peningkatan produksi pangan.
Alat bantu ini diperluas ke komunitas petani, termasuk bantuan di Kabupaten Bone.
“Pak Menteri Pertanian Andy Amran Sulaiman, setelah menanyakan langsung kepada Presiden, kuota pupuk yang sebelumnya 4,7 juta ton ditingkatkan menjadi 9,5 juta ton. Tujuannya untuk menambah pangan, termasuk bantuan mesin termasuk pompa air. Adalah. Dari 7.000 unit di Sulsel dan Kabupaten Bone, yang diterima paling banyak yakni 1.600 unit, sisanya hanya sekitar 500 unit, karena medannya luas,” jelas Ratule.
Pada kesempatan lain, Nardin SP, Pj Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bone, berharap dengan bertambahnya jumlah bantuan yang diterima dan dukungan brigade pangan, diharapkan produksi pangan semakin meningkat. ,
Kita berharap produksi pangan bisa meningkat. Selain itu, dengan adanya brigade pangan ini yang didalamnya termasuk para petani milenial, pasti ada kemungkinan produksi bisa meningkat. Ada harapan besar,” tambahnya.
Sebagai informasi, pembinaan teknis Brigade Pangan Bone in dilakukan oleh para ahli di bidang budidaya dan pengembangan pasca panen produk pertanian, Profesor Dr Ir Muh Sayakir M.C dan para ahli di bidangnya. Meningkatkan Daya Saing Investasi Pertanian, Profesor H Murtir Jeddawi SH.
Penyelenggaraan Optimalisasi Lahan Basah (OPLAH) di Kabupaten Bone difokuskan pada empat kecamatan yaitu Kecamatan Senrana, Kecamatan Dua Boko, Kecamatan Ajangale dan Kecamatan Telusiyatinge. (JPNN)
Baca artikel lainnya… Diskusi Kementerian Pertanian: Penggunaan varietas yang lebih baik meningkatkan produktivitas