saranginews.com, Jakarta – Institute of Humane Islam resmi diluncurkan pada Senin (4/11) malam di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan. Dipimpin oleh Yakut Cholil Quomas, organisasi ini berupaya untuk mempromosikan pemahaman, kasih sayang, dan tindakan untuk mengatasi tantangan kemanusiaan dunia.
Organisasi baru ini dipimpin oleh Menteri Agama RI Prof. K.H. Nasruddin Umar, bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Solil Steguf atau Gus Yahya. Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh Duta Besar negara mitra, Syeikh Abdulrahman Al-Qaid, Direktur Eksekutif Rabita Alam Islami untuk Indonesia, perwakilan organisasi keagamaan dan perwakilan kementerian/lembaga pemerintah.
Baca Juga: Menag Yakut Luncurkan Skema Beasiswa 10.000 Baznas Mahasiswa
Gus Yakut mengatakan lahirnya Institute for Humanitarian Islam merupakan langkah penting dalam mengatasi tantangan kemanusiaan di dunia.
“Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam upaya kita untuk mendorong pemahaman, kasih sayang, dan tindakan untuk mengatasi tantangan kemanusiaan yang mendesak di dunia kita,” kata Gus Yakut dalam sambutannya.
Baca Juga: Kemenag Akan Bentuk 432 Badan Usaha Milik Pondok Pesantren di Bawah Yakut
Menurutnya, lahirnya organisasi kemanusiaan ini mengingatkan kita pada ajaran Islam yang mendalam, yang menekankan kasih sayang, empati, dan tanggung jawab terhadap sesama.
“Organisasi ini bertujuan untuk mewujudkan cita-cita tersebut dengan menyediakan platform pendidikan, dialog dan kolaborasi. Kami berkomitmen untuk memberdayakan individu dan komunitas dalam upaya kemanusiaan yang berakar pada nilai-nilai Islam,” ujarnya.
Baca Juga: Menteri Agama Yakut Umumkan Keberhasilan Mendorong Kemajuan Institusi Pendidikan
Melalui organisasi ini, Gus Yakut mengajak semua pihak untuk mencari solusi inovatif untuk mengurangi penderitaan, menegakkan keadilan, dan membangun jembatan pemahaman antar komunitas yang berbeda.
“Komitmen kami terhadap keunggulan dan inklusi akan memandu setiap langkah yang kami ambil,” kata mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansoor ini.
Dia menantikan partisipasi orang lain saat dia berusaha untuk memberikan dampak positif di dunia ini. “Mari kita lakukan ini bersama-sama dengan keyakinan dan tekad,” kata Gus Yakut.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Stakuf menjelaskan wacana kemanusiaan Islam pertama kali diperkenalkan pada tahun 2017 dalam konferensi yang digelar di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur.
“Saat itu kami menghadirkan pembicara dari berbagai negara, yang berujung pada pengumuman Gerakan Pemuda Ansoor tentang Islam untuk Kemanusiaan,” kata Yahya.
Kakak laki-laki Gus Yakut, Indonesia, mempunyai banyak sekali keberagaman, namun uniknya mampu menciptakan peradaban yang bersatu dan harmonis di tengah perbedaan dan hal-hal yang tidak biasa.
“Saya kira lebih tepat bila dikatakan bahwa kesatuan keberagaman di Indonesia sangat terasa dalam kehidupan bermasyarakat,” jelas Gus Yahya.
Gus Yahya menilai keberhasilan Indonesia cukup berharga untuk berkontribusi di dunia internasional.
Saya berharap ini akan membangun peradaban global yang benar-benar adil dan harmonis, kata Guz Yahya.
Sementara itu, Menteri Agama Profesor KH Nasruddin Umar meyakini Institute for Humane Islam dapat meningkatkan indeks kualitas keberagaman di Indonesia di masa depan.
“Inilah harapan kita dan harapan kita semua. Kita berharap organisasi yang kita jalankan hari ini dapat meningkatkan taraf keberagaman, menaikkan taraf kemanusiaan kita semua, khususnya masyarakat Indonesia,” kata Imam. . Masjid Istiklal di Jakarta. (tan/jpnn)
Baca artikel lainnya… Rekomendasi Pansus Minta Prabowo menunjuk Menteri Agama yang lebih baik dari Yakut