saranginews.com, JAKARTA – Rapat Pejabat Tinggi Pembangunan Perdesaan dan Pemberantasan Permukiman (SOMRDPE) resmi ditutup akhir pekan lalu di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bhumiaji, Kota Batu.
Forum tersebut diakhiri dengan komitmen seluruh negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, untuk terus mewujudkan pembangunan pedesaan berkelanjutan tanpa meninggalkan siapapun.
Baca Juga: Pilkada Serang 2024: Ratu Zakia-Najib didukung 600 mantan kepala desa
“Acara ini sangat penting bagi ASEAN. Kita mempunyai tujuan yang sama yaitu bersinergi dan bekerja sama membangun desa yang berkelanjutan. Kita mempunyai potensi besar di bidang pariwisata dan digitalisasi untuk meningkatkan kehadiran dan inklusi desa. Meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Plt Sekretaris Kementerian PDP. Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transportasi Laporan Resmi Rachmadiya Handayani.
“Tidak akan ada satu desa pun yang tertinggal, kami akan mengembangkan desa-desa di setiap pelosok dan bersinergi untuk pembangunan berkelanjutan,” lanjutnya.
Baca Juga: Menteri Perhubungan Budi: Kereta peluru whoosh lagi ramai dibicarakan di ASEAN bahkan Eropa
Pada tanggal 28 Agustus 2024, SOMRDPE dihadiri oleh perwakilan Negara Anggota ASEAN dan desa-desa anggota ASEAN Village Network (AVN).
Para delegasi berpartisipasi dalam diskusi untuk menentukan strategi forum dalam meningkatkan pembangunan desa beserta kemampuan dan kebutuhannya.
Baca Juga: Ini Persiapan KAI Logistics Menjadi Tuan Rumah Konferensi Manajer Kereta Api ASEAN
Delegasi Filipina juga menyatakan hal yang sama dan mencatat pentingnya SOMRDPE dan AVN dalam pembangunan desa.
Selain itu, delegasi juga merasa senang dengan acara yang diadakan dan pandangan yang diungkapkan mengenai budaya desa khususnya di Kota Batu dan Kabupaten Malang beserta inovasinya.
“Pertemuan ini sangat luar biasa. Kami diundang di ruang pertemuan, namun kami diajak menyaksikan budaya dan keindahan serta kemajuan desa-desa di Bujon Kitul, Ganjuruhan dan banyak festival budaya di Tulungirejo malam ini di tempat yang indah dan sangat bersih. Lapangan,” kata delegasi Filipina.
Sebelum acara berakhir, para delegasi menerima sertifikat penghargaan dan cinderamata khas Indonesia.
Selain itu, acara penutupan dilakukan dengan Kumbabhishekam yang dilakukan oleh seluruh delegasi dan tamu undangan sebagai simbol kebudayaan Indonesia.
Pada acara penutupan forum tersebut, Sekretaris Daerah Kota Batu Jatim Efisiensi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Jawa Timur I. Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah (Asisten I Setdaprov Jatim) Benny Sambirwanto, pejabat Pusat dan Pusat di lingkungan Kementerian Desa PDTT serta perwakilan Kementerian. /Lembaga, Pendamping Desa dan Pemerintah Kota.
(Ted/JPNN)