saranginews.com, Bogor – Pt. Sumitomo Forestry Indonesia dan Pt. Olympic Bangun Persada (OCBD) berkolaborasi memperkenalkan Morizora, sebuah hunian eksklusif dengan desain rumah yang terinspirasi dari keindahan arsitektur Jepang.
Setiap detail mencerminkan keselarasan antara tradisi Jepang dan kenyamanan modern, menciptakan ruang yang elegan dan tenteram, ideal untuk kehidupan yang seimbang dan bermakna.
Baca Juga: Peomnas terus bertransformasi menjadi pengembang perumahan terpercaya
Morizora terletak di JL. Raya Bogor, Talang, Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat tepatnya di kawasan OCBD (One Central Business District) yang dikembangkan oleh PT. Olympic bangun Persoda.
Selain sebagai housing, FullBelly Sport dan FullBelly juga dibangun sebagai aksesoris gaya hidup.
Baca juga: Rumah Bumn Batam Hadirkan UMKM Global Kepri di Malaysia Tourism Expo 2024
Morizora lahir dari pengembangan kawasan hunian eksklusif yang memadukan keseimbangan antara gaya hidup modern Jepang dengan teknologi ramah lingkungan dan ketenangan lingkungan alam.
Mori adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti hutan. Secara geografis wilayah Bogor dikelilingi oleh sejumlah hutan dan pegunungan, yaitu Gunung Salak, Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Gunung Pancar.
BACA JUGA: Lewat sampah yang tidak terpakai, Lawless Burgerbar atasi penumpukan sampah makanan
Zora (baca: sora) artinya langit. Selain dikelilingi tanah 84 m2 dan bangunan 100 m2, Hibari dengan kavling 105 m2 dan bangunan 138 m2 serta Kiji dengan kavling 120 m2 dan bangunan 156 m2.
“Seluruh unit hunian terdiri dari dua lantai, dibalut nuansa Jepang dengan menggunakan material kayu dominan untuk menambah kesan natural,” ujar Direktur Utama PT. A Sentral Bogor Imelda Fransisca dalam keterangan resmi, Minggu (27/10).
Menurut dia, rumah-rumah di cluster Morizora dilengkapi dengan teknologi insolasi untuk melindungi dari panas, dilengkapi panel surya dan gas bawah tanah.
Artinya warga tidak perlu lagi menggunakan botol gas yang menimbulkan bau.
“Ini konsep baru untuk hidup lebih ramah lingkungan,” kata Imelda.
Proyek ini juga mendapatkan sertifikat rumah kaca sebagai bukti komitmen terhadap konsep kehidupan berkelanjutan.
Target pasarnya masih masyarakat terdekat dengan tingkat pertama yaitu Bogor. Kemudian lapisan kedua adalah masyarakat Jakarta dan sekitarnya.
“Seperti yang terjadi di Pine Residence, pembelinya sebagian besar sekitar 70-80 persen merupakan warga Bogor yang bekerja di Jakarta,” jelasnya.
Menariknya, meski mengusung konsep kualitas Jepang, proyek tersebut tetap terjangkau untuk pasar menengah.
Imelda mengatakan Morizora menyasar segmen pasar menengah dengan harga jual mulai Rp 2,3 miliar.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. Sumitomo Forestry Indonesia Fumihide Nakatsu menegaskan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup di Indonesia melalui kolaborasi strategis.
Dengan lebih dari 50 tahun kehadiran di Indonesia, Pt. Indonesia Sumitomo Indonesia telah berinvestasi di berbagai produk kayu termasuk kayu lapis, chipboard, panel dinding kayu, perdagangan dan lain-lain.
Mengenai masalah pembangunan perumahan, Nakatsu mengungkapkan pentingnya bekerja sama dengan pengembang lokal.
Salah satu proyek terbarunya adalah Morizora hasil kerjasama dengan PT. Olympic Bangun Persada pengembang kawasan OCBD Bogor yang akan di launching pada pertengahan November 2024. (esy/jpnn)