saranginews.com, JAKARTA – Munculnya tiga aturan yang mengatur seleksi PPPK 2024 menuai kecemburuan di kalangan petinggi.
Tidak adil jika pemerintah membuat peraturan dalam segala hal.
Baca Juga: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Terbitkan Peraturan Nomor 348 Tahun 2024 tentang Mekanisme Seleksi Guru PPPK, P1 Tanpa Jaminan
348 guru P1 2024 lolos atau PPPK 2021 mendapat peringkat pertama hasil seleksi, kata Nur Baitikh Kepmen PANRB, Dewan Pembina Forum Kehormatan K2 Pejabat Teknis Administrasi.
Peraturan Menteri PANRB 349 Tahun 2024 mengatur tentang pengakuan hasil seleksi Tenaga Medis (CERT) PPPC.
Baca Juga: CEO Nunuk Ungkap 5 Langkah Lulus Guru PPPK, Punya P1, Visi Gubernur Bikin Bahagia
Meski nilai Pilihan Kompetensi Utama (SKD) CPNS 2023 diakui Dewan Negara dan bisa digunakan tahun ini, lulusan Kebidanan atau D4 2021 juga menjadi calon pilihan.
Bunda Noor kepada JPNN, Senin (26/8) “Lalu kenapa biaya teknis sidang PPPK 2024 nomor 2023 di KepmenPANRB 347 tidak diakui?
Baca Juga: Dirut Nunuk PPPK Ungkap 5 Rekomendasi Akhiri Pengangkatan Guru, P1 Sudah, Tanggapan Gubernur
Ibu Noor mempertanyakan sikap pemerintah yang menerapkan prosedur hukum standar. Mengapa Meninggalkan Sewa Teknologi?
Ini bukan pertama kalinya pemerintah bersikap tidak adil terhadap biaya teknologi. Sejak PPPK 2021 dipilih, pihak teknis belum bisa memastikan apa pun.
Akibatnya, banyak pemenang penghargaan teknis yang keluar sebelum kompetisi dimulai karena persyaratan awalnya ketat.
Meski pemerintah mengakui sisa tenaga honorer K2 sebagian besar adalah tenaga teknis, namun perlakuan terhadap guru dan tenaga medis berbeda.
Biaya teknologi harus disetujui oleh fakultas dan staf medis.
“Apa salahnya pemerintah tidak mengakui hasil tes PPPK 2023? Mereka juga harus masuk dalam daftar calon kelas satu, hasil yang diharapkan harus dihormati, hasil ujiannya harus dihormati,” kata Ibu Noor.
Katanya, bukan salah pihak teknis sehingga ia tidak lulus. Sebab, mereka tunduk pada aturan yang tidak berlaku di luar lembaga.
Sudah mengikuti aturan tes PPPK 2023 dan mendapat nilai lebih dari 300 namun gagal namun kalah dengan nilai 200 pada pendidikan terkait lembaga keliling.
“Ini sangat tidak adil,” kritiknya. Seorang menteri akan menandatangani surat keputusan yang dikeluarkan oleh seorang menteri, tapi kenapa harus terpecah seperti ini?
Terkait keadilan, menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyeimbangkan ketertiban. Hadiahi kontestan CASN 2023.
Mengakui hasil tes dan juga akan menghemat anggaran nasional untuk pembelian CPNS dan PPPK (esy/jpnn).