saranginews.com, KANADA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlanga Hartarto, tiba pada awal Agustus 2024 untuk kunjungan kerja selama beberapa hari ke Vancouver, Kanada.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Kanada, khususnya provinsi British Columbia yang terletak di bagian barat Kanada.
BACA JUGA: Alexander Zulkarnain Dilantik Jadi Pejabat BP Batam, Menko Airlang Sampaikan Harapannya
Jumat (30/8), politikus Partai Golkar itu menghadiri pertemuan dengan pengusaha/diaspora Indonesia, komunitas dan mahasiswa di Vancouver, Kanada, yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh banyak perusahaan dan komunitas bisnis Vancouver yang dimiliki dan dioperasikan oleh pengusaha/diaspora Indonesia.
BACA JUGA: Menko Airlanga Saparan terkesan dengan Parade Budaya Apem Yaa Kaviyu
Beberapa pimpinan Kamar Dagang Kanada-Indonesia (West Coast Chapter of Canada), serta pimpinan PERMIKA (Perhimpunan Pelajar Indonesia di Kanada), serta mahasiswa Indonesia yang berada di Vancouver, turut serta dalam kegiatan ini.
Menko Airlanga memaparkan update terkini perekonomian global dan perekonomian Indonesia.
BACA JUGA: Menko Airlanga: Perubahan iklim membutuhkan tindakan cepat dari semua negara
“Di tengah perekonomian global yang penuh tantangan dan ketidakpastian, perekonomian Indonesia tumbuh pesat didukung oleh meningkatnya persaingan, terkendalinya inflasi dan kualitas pertumbuhan ekonomi yang terus membaik,” jelasnya.
Dijelaskannya berbagai isu strategis yang akan menjadi tantangan perekonomian Indonesia ke depan, mulai dari upaya mengatasi bonus demografi dan middle income trap, hingga isu terkait transisi energi dan energi terbarukan yang bersih, digital perekonomian, dan digitalisasi. Perjanjian Kerangka Ekonomi (DEFA), permasalahan penting industri pra-mineral dengan AS dan Tiongkok, serta kelas menengah Indonesia dan pemberantasan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
“Di bidang ekonomi digital, Indonesia merupakan pemain startup terkemuka di ASEAN dan menduduki peringkat ke-6 startup paling inovatif di dunia atau peringkat 1 di ASEAN,” kata Menko Airlanga.
Dijelaskannya peta kerja sama ekonomi internasional Indonesia mulai dari kerja sama multilateral G20, kerja sama regional ASEAN, kerja sama APEC, perundingan IEU CEPA, ICA CEPA dan skema kerja sama regional di Asia-Pasifik yaitu RCEP, CP-TPP dan IPEF (Indo Pacific Economic). lingkaran).
Kemudian dijelaskan perkembangan proses aksesi Indonesia menjadi negara anggota OECD.
“Indonesia sudah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan CP-TPP dan belajar dari Inggris yang baru saja bergabung dengan CP-TPP,” ujarnya.
Selain itu, Menko Airlanga mendukung percepatan keanggotaan OECD, dibentuk tim nasional yang melakukan self-assessment bersama seluruh kementerian/lembaga dan menyampaikan Inception Memorandum yang menguraikan konsistensi standar Indonesia dibandingkan OECD.
Lutfi Doffier dan Matthew Riyanto dari Diaspora Indonesia, Kamar Dagang Kanada-Indonesia, menyatakan dukungannya dan menanyakan apa yang dibutuhkan pemerintah Indonesia dari diaspora agar Kanada lebih menarik dan meningkatkan kerja sama.
Monica Hoe dari Indigo Prima mengatakan beberapa produk pertanian Indonesia mengalami kelebihan pasokan, sehingga menyebabkan harga lebih rendah dan pentingnya logistik yang efisien untuk mengurangi biaya logistik.
Sementara itu, Eric Gunawan dari PERMIKA (Persatuan Pelajar Indonesia di Kanada) menanyakan tentang pertumbuhan penduduk Indonesia dan cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045. (Jepang)
BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… Menko Airlanga: Menyatukan pemangku kepentingan adalah kunci untuk mencapai tujuan inklusi