saranginews.com, BATAM – Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri peresmian Wiraraja Green Renewable Energy and Smart-Eco Industrial Park (GESEIP) di Kawasan Industri Wiraraja Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Senin (26/8).
Menko Airlangga mengatakan pemerintah akan terus memanfaatkan berbagai dorongan untuk mendorong transformasi ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya adalah transformasi ekonomi hijau.
BACA JUGA: Menko Airlangga Ikut Sebarkan Tradisi Apem Yaa Qawiyyu di Klaten, Simak Pesannya
“Kita tahu perekonomian Indonesia berkembang cukup baik di pasar dunia, yakni kita (Indonesia) masuk dalam lima besar negara G20 dengan rata-rata pertumbuhan lima persen dan inflasi rendah yakni 2,13 persen pada bulan Juli,” kata dia. Koordinator. Menteri Airlangga dalam keterangan resmi, Senin (26/8).
Ia mengatakan Kepulauan Riau (Capri) juga tumbuh baik pada kuartal II sebesar 4,9 persen, menjadi salah satu provinsi dengan jumlah kawasan ekonomi khusus (KEK) terbanyak di Indonesia.
BACA JUGA: Menko Irlangg Temui Menaker Singapura, Ternyata Sempat Dibicarakan
“Capri jelas merupakan pintu bagi investasi Indonesia,” kata Menteri Koordinator Airlangga.
Terinspirasi dari nama Arya Viraraja, seorang tokoh muda cemerlang di abad ke 13 M yang pada usia 30an dipercaya menjadi penasehat kerajaan Singasar, Kawasan Industri Viraraja terus mengembangkan kapasitasnya untuk menarik lebih banyak investasi.
BACA JUGA: Menko Airlangga Konfirmasi Pertemuan Bilateral antara AZEC dan Pemerintah Jepang
Kawasan Industri Wiraraja di Kota Batam yang dibuka sebagai proyek strategis nasional pada 18 Maret 2024 juga diharapkan dapat memberikan kontribusi gemilang bagi perekonomian negara.
Kawasan Industri Wiraraja sendiri menjadi rumah bagi delapan usaha yang dibuka pada grand opening tersebut.
Perusahaan-perusahaan ini terutama beroperasi di sektor energi terbarukan, misalnya memproduksi modul surya, baterai ion natrium, dan semikonduktor.
Menko Airlangga juga menyampaikan, perusahaan-perusahaan tersebut akan menambah nilai investasi baru sebesar US$17,6 triliun yang dihasilkan dari investasi masuk (PMDN) dan investasi keluar (PMA) dari Amerika, Jerman, Taiwan, dan Singapura.
Selain itu, tambahan investasi ini juga menyerap 36.150 tenaga kerja.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama penyediaan gas bumi dan pembangunan infrastruktur di Kawasan Industri Wiraraja.
“Di era digitalisasi, semikonduktor menjadi sangat penting dan pemerintah pusat terlibat dalam pelatihan personel. “Ada startup di Bandung yang menjadi bagian dari value chain industri semikonduktor Amerika Serikat dalam hal desain chip,” kata Menko Airlangga.
Kawasan Industri Wiraraja telah berperan aktif dalam kemajuan industri Batam dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau yang berhasil tumbuh stabil sebesar 4,9 persen (year-on-year) pada kuartal kedua tahun 2024.
Sektor manufaktur sendiri menyumbang 41 persen terhadap PDB Kepri.
“Jadi spektrumnya luas dan saya berharap Kepri bisa menonjol di kawasan karena berada di kawasan ekonomi khusus dan zona perdagangan bebas. “Kami berani bersaing dengan Johor di Malaysia,” tegas Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga mengunjungi PT Atelier Solar Indonesia yang memproduksi modul surya.
Nilai investasi perseroan tercatat sebesar US$ 30 juta dengan penyerapan tenaga kerja terampil sebanyak 150 karyawan.
Tahap pertama, perusahaan ini akan memproduksi modul surya berkapasitas 800 MW dan tahap kedua, modul surya berkapasitas 2 GW.
Menurut Airlangga, perusahaan yang beroperasi juga bisa memanfaatkan berbagai insentif fiskal yang ditawarkan pemerintah.
“Selanjutnya saya bangga dengan pengembangan kawasan Wiraraja dapat meningkatkan investasi di Pulau Batam, dan tentunya saya berharap investasi tersebut dapat terwujud dalam lima tahun ke depan dan menjadi salah satu penopang industrialisasi Batam yang berorientasi ekspor. Pulau”, “- pungkas Menteri Koordinator Airlang.
Turut hadir Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi III Kemenko Perekonomian Helen Setiadi, Deputi V Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon dan Juru Bicara Kemenko Perekonomian Hario Linceto.
Turut pula Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Brigadir Dunrem 033/Vira Pratama Jimmy Watuseke, Cabinda Brigadir Kepri Bonar Panjaitan, Wakapolda Kepri Brigjen Asep Safrudin, AS. Konsul Jenderal Sumatera Bernard S. Uadan dan Walikota Batam yang juga Ketua Gubernur Batam Muhammad Muhammad. (tandai/jpnn)