saranginews.com – JAKARTA – Calon Wakil Bupati Bojonegoro Nomor Urut 2, Setyo Wahono-Nurul Azizah meluncurkan program inovatif “Cemerlang” (Siswa Cerdas, Maju, Sukses untuk Gemilang Bojonegoro).
Program ‘Cemerlang’ bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan daerah melalui sektor pendidikan.
BACA JUGA: Dukung Wahono-Nurulu, Mihandri: Profesional Muda Punya Jaringan Luas
Wahono menjelaskan, program ‘Cermerlang’ mencakup berbagai inisiatif seperti pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi, Best Students (laptop kepada mahasiswa). Selain itu, ada bantuan pendidikan gratis di SD, SMP, dan SMA dengan jumlah siswa 10 orang di 1 desa.
“Melalui program Cemerlang, kami ingin menciptakan pemerataan kesempatan bagi seluruh masyarakat, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih,” kata Setyo Wahono dalam keterangannya, Sabtu (26/10).
BACA JUGA: Milenial Bojonegoro dukung program Wahono-Nurul, empat wirausaha muda luncurkan program
Dengan visi yang jelas dan komitmen misi serta beberapa program yang langsung menjawab kebutuhan masyarakat, Wahono-Nurul berkomitmen menjadikan Bojonegoro menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera. Jika terpilih menjadi bupati, Wahono akan memastikan setiap warga Bojonegoro merasakan manfaat dari kebijakan yang diterapkan.
“Jika kami terpilih sebagai bupati dan wakil bupati, kami ingin setiap warga Bojonegoro merasakan manfaat dari kebijakan yang kami galakkan,” ujarnya.
BACA JUGA: Pertandingan Wahono-Nurul Tumbuh di Pilkada Bojonegoro, Teguh-Farida Tangguh Ditahan
Lahir di Desa Dolokgede, putra asli ini berharap langkah ini bisa membawa perubahan nyata bagi Bojonegoro di masa depan.
Wahono merupakan sosok yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan.
Ia terlahir sebagai anak seorang guru.
Untuk itu, bidang pendidikan menjadi fokus utama kepemimpinannya yang kemudian dilanjutkannya sebagai Bupati Bojonegoro.
Menurut Wahono, pendidikan gratis menjadi solusi untuk mencapai pemerataan pelayanan pendidikan. Sehingga masyarakat kurang mampu bisa mendapatkan pendidikan yang sama. (*/anak laki-laki/jpnn)