Tak Terima Disebut Hadratussyaikh, Arif Sugiyanto Laporkan Dugaan Hoaks ke Polres Kebumen

saranginews.com, JAKARTA – Calon Bupati Kebumen Arif Sugiyanto melaporkan secara pribadi jurnalis Ciaran Indonesia di akun media online miliknya karena kontennya diduga penipuan, pencemaran nama baik, dan pencemaran nama baik.

Pada Jumat malam, 25 Oktober 2024, ia melapor ke Polres Kebumen dengan surat Recom/238/X/2024/SPKT.

Baca Juga: Kaesang Pangarep serukan kemenangan mutlak di Pilkada Kebumen 2024

Berdasarkan laporan, ia diangkat menjadi panglima Kiai di Hadratusiach dan Kabupaten Kebumen. Sayang sekali, katanya, dan dia merasa tidak pernah diminta menjadi guru yang hebat.

“Kalau orang memanggilmu Hratusych, itu bentuk penghinaan. Misalnya, ada kata-kata yang tidak pantas dan tertutup seperti kiai harus sujud dan mencium tanganku. Ini adalah makhluk yang tertutup dan tidak pernah bertobat.”

Baca juga: PDIP dan NU Dianggap Faktor Penentu Keunggulan Arif-Rista di Pilkada Kebumen

Bupati mengatakan, fakta yang ada dalam pemberitaan belum tentu benar. Penulis hanya menggunakan imajinasinya.

Misalnya, penulis berbicara atas nama Pondok Pesantren Kebumen bersama Gus Uni, Ketua Persatuan Kiai dan Santri (PESEC). Dia membenarkan nama di Kebumen itu hilang.

Baca Juga: Ini Alasan PDIP Dukung Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih di Pilkada Kebumen

“Saya tanya ke pimpinan pesantren, kalau di Kebumen namanya Gas Oni, apa itu Pesek? Enggak ada, itu buatan saya,” tuturnya.

Waktu, tempat dan tanggal kejadian dalam berita tidak akurat. “Kapan saya dinobatkan, di mana, acaranya apa? Enggak jelas, malah nggak tahu. Kalau ada yang mau dinobatkan, harus bilang ke orang yang tepat, konfirmasi kalau tidak,” kata dia. Suka atau tidak, itu tidak terjadi secara tiba-tiba,” ujarnya.

Kabar tersebut meresahkan masyarakat, khususnya kalangan santri, kata Bupati. Selain itu, isi beritanya juga meliput Kiai dan pesantren ternama di Kebumen. “Konten seperti ini berbahaya. Bisa mengganggu kekompakan masyarakat karena memuat isu SARA.”

“Bayangkan, misalnya orang dewasa marah, pelajar marah. Lalu loyalis saya juga marah, nanti jadi konflik kekerasan sekali. Rakyat sendiri yang rugi. Pelapor bisa untung, mungkin saya tidak. mengerti, “Iya, nanti aparat penegak hukum akan menyelidikinya.”

Menurutnya, calon di partai demokrasi harus menyampaikan pandangan dan pendiriannya kepada masyarakat. Sejauh ini, pihaknya secara resmi menyatakan berupaya semaksimal mungkin menjaga penularan di wilayah Kabupaten Kebumen.

“Juga SARA jalan. Kebanyakan SARA dan Rayden. Tentu kalau mengarah ke SARA jadi memprihatinkan,” ujarnya (ray/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *