saranginews.com – Indonesia yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Dengan 87 persen penduduknya beragama Islam, pembangunan ekonomi dan keuangan syariah mempunyai peran strategis dalam upaya mencapai target pertumbuhan, mendukung ketahanan ekonomi, dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Baca Juga: Hari Pertama Retret Kantor Merah Putih, Menteri Airlangga: Awas, Semangat dan Keras!
Menurut Index of Islamic Countries, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dunia. Indeks ekonomi syariah dunia lebih rendah dibandingkan Malaysia dan Uni Emirat Arab.
Hal ini menjadi bukti bahwa ekosistem keuangan dan ekonomi syariah Indonesia saat ini sedang berkembang, terutama karena investasi pada keuangan syariah, makanan halal, minuman, soft fashion, farmasi, kosmetik, wisata muslim ramah lingkungan.
Baca selengkapnya: Menko Airlangga tegaskan kembali komitmen Indonesia penuhi target emisi yang hilang pada KTT AZEC ke-2
Menko Perekonomian menambahkan, “Presiden mematok target pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen pada tahun 2029. Hal ini tidak mungkin terjadi, jika Indonesia mencapai rata-rata pertumbuhan sebesar 7,3 persen pada tahun 1986-1997, bahkan 8,2 persen pada tahun 1995,” kata Menko Perekonomian. Ekonomi. Menteri Koordinator Perekonomian. Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Rabu (30/10).
Menko Airlangga mewakili Presiden Prabowo Subianto pada acara pembukaan Festival Ekonomi Syariah Indonesia (ISEF) ke-11 tahun 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu (30/10).
Baca selengkapnya: Mulai Kantor, Menteri Pendorongan Tenaga Kerja Sementara Airlangga Hartarto memimpin rapat membahas isu penting ini
Menko Airlangga mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan 5,2 persen hingga 8 persen dalam 5 tahun ke depan, pemerintah bisa belajar dari kebijakan-kebijakan masa lalu dengan beradaptasi dengan situasi perekonomian global saat ini. Selain meningkatkan operasional sumber utama pertumbuhan, pengembangan sumber pertumbuhan, penyesuaian teknis Teknologi dan inovasi juga masih diperlukan untuk mendukung perekonomian tingkat menengah Indonesia saat ini.
Tentunya untuk mewujudkan misi Asta Cita yang kedua, pemerintahan presidensial di kabinet Merah Putih bertekad untuk memajukan kemandirian bangsa dan salah satunya adalah kemajuan ekonomi syariah sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah tahun 2024. – 2029 kata Menko Airlangga dalam keterangan resminya, Rabu (30/10).
Pendapat itu disampaikan Menteri Koordinator Airlangga saat mengunjungi Presiden Prabowo Subianto pada acara pembukaan Festival Ekonomi Syariah Indonesia (ISEF) ke-11 tahun 2024 di Jakarta Pusat, Rabu (30/10).
Kontribusi usaha syariah dan pembiayaan syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2024 mencapai rasio sebesar 46,71 persen.
Oleh karena itu, pengembangan sektor-sektor utama ekonomi syariah seperti industri halal, keuangan syariah, dan wirausaha syariah akan mampu mendorong pertumbuhan sektor riil.
Ekonomi syariah juga mendukung pemberdayaan UMKM dan lapangan kerja inklusif, yang pada akhirnya dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian tujuan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Begitu pula komitmen pemerintah terhadap UMKM melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat Syariah (KUR Syariah) yang terus meningkat untuk mendukung perekonomian keuangan syariah di tingkat mikro.
Integrasi dan integrasi dalam ekosistem ekonomi syariah sangat penting untuk memperkuat ekonomi syariah di masa depan. “Kerja sama antara sektor keuangan syariah, sektor riil halal, dan lembaga sosial Islam akan menciptakan ekosistem yang terintegrasi dan berkelanjutan, mendukung pertumbuhan ekonomi syariah yang lebih luas dan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Menteri Airlangga juga memuji inisiatif Bank Indonesia melalui aplikasi Halal Traceability untuk mendeteksi kehalalan produk yang berguna untuk mendukung proses sertifikasi halal sehingga meningkatkan daya saing produk halal.
Semoga hal ini dapat terus berlanjut dan terjalin kerja sama yang baik antara Bank Indonesia dengan Badan Penjaminan Produk Halal (BPJPH).
“Selain itu, atas nama Presiden selaku Menteri Perekonomian, saya berharap ISEF dapat sukses. Dalam menghasilkan inovasi dan produk agar sistem ekonomi dan keuangan syariah terus berkembang. “Dan semoga apa yang kita lakukan mendapat berkah dari Allah SWT,” kata Menteri Airlangga.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Bapak Jusuf Kalla, Wakil Presiden 10 dan 12, Bapak Jusuf Kalla, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, Kepala BPJPH. Haikal Hasan, anggota OJK dan pimpinan LPS. Pejabat, duta besar beberapa negara sahabat, serta pimpinan pesantren dan bank. (mrk/jpnn)