saranginews.com, JAKARTA – Aktor Fedi Nuril geram saat melihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) tenang menyaksikan kericuhan yang terjadi saat aksi protes di Semarang, Jawa Tengah.
Melalui akun X miliknya, Fedi Nuril me-retweet tweet Yayasan LBH Indonesia tentang kekerasan di Semarang.
BACA JUGA: Rahasia Keharmonisan Rumah Tangga Fedi Nuril, Lakukan Secara Rutin
Aksi #IndonesiaEmergencyDemocracy di Semarang mendapat respon yang sama, kekerasan yang berlebihan, gas air mata dan kekerasan, tulis Yayasan LBHI pada Selasa (27/8).
Pemeran film Ayat Ayat Cinta itu juga mengkritik Jokowi yang tampil di depan umum namun bungkam menyaksikan krisis yang terjadi.
BACA JUGA: Jokowi Diperintah Mundur, 27 Pengunjuk Rasa Ditangkap dan 40 Dilarikan ke Rumah Sakit
Dia mempertanyakan penolakan Jokowi untuk tidak mengumumkan situasi saat ini kepada publik.
“Di Semarang sudah ada kekerasan Pak #EmergencyViolenceApparatus,” kata Fedi Nuril.
BACA JUGA: 3 Berita Terhangat: Ayu Ungkap Kebenaran Tentang Agnez Mo, Stefan William Akui Soal AnakDemo di Semarang Kisruh
Diketahui, ledakan sejumlah besar pelajar saat demo keliling Jateng di Balai Kota Semarang, saat gas air mata digunakan polisi, dianggap sebagai tindak pidana berat.
Polisi menembakkan gas air mata hingga menyebabkan para mahasiswa melarikan diri. Selain senjata air.
Pantauan saranginews.com dari lokasi kejadian pada pukul 20.12 WIB, banyak siswa dari berbagai sekolah yang pingsan dan terengah-engah di lobi Paragon Mall.
Parah sekali, polisi sampai mengeluarkan air mata dari sana sini. Ke segala arah, kata Ghifari, salah satu mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang ikut serta dalam aksi tersebut.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, para mahasiswa meminta DPRD menyampaikan pendapatnya, yakni agar Jokowi mundur dan diadili.
Berdasarkan penilaian mahasiswa, berulang kali Jokowi melakukan pelanggaran hukum. Mulai dari urusan pendidikan, pengesahan Omnibus Law, anak perempuan di pemilu Presiden dan Mahkamah Agung hingga karir politik anak-anaknya sukses, hingga mendukung legislasi di DPR RI untuk melaksanakan amandemen Pilkada. Benar. (jlo/jpnn)Jangan lewatkan video ini, pilihan editor: