21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat

saranginews.com, Sukabumi – Sebanyak 21 warga Desa Lozi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga menjadi korban penipuan online palsu yang melibatkan kartu kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau kartu Kartu Indonesia Sehat (Kiss). .

Kasus tersebut telah dilaporkan ke polisi dan kini ditangani Satreskrim Polres Sukabumi.​

BACA JUGA: Korban Penipuan Amanda Manopo Kecam Pelaku Kejahatan

Di Sukabumi pada hari Jumat, Kanit Reskrim Polres Sukabumi A.K.

Ali mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut dan mengejar jaringan pemalsuan kartu BPJS.

Baca juga IKLAN: Meta menguji fitur pengenalan wajah baru untuk mencegah penipuan.

Kasus tersebut rupanya bermula saat seorang warga berobat ke Puskesmas Simpen, namun kasus tersebut tidak tercatat setelah dilakukan penyelidikan oleh petugas.

Sementara itu, Ketua RTO setempat Erwan Suhenda menceritakan puluhan warga kampung gubuk ditipu sindikat pemalsuan kartu BPJS Kesehatan atau KIS.

Baca Juga: Shamsi Ali Merasa Ditipu, Dibawa ke Polda Metro Jaya.

Penipuan bermula setelah melihat postingan di media sosial Facebook (Palabuhanratu Group) yang menawarkan jasa pembuatan kartu BPJS Kesehatan dengan harga Rp 100.000 per kartu.

Ia kemudian tertarik dan mencoba menghubungi akun tersebut karena layanan tersebut akan sangat bermanfaat baginya dan bagi masyarakat yang tidak memiliki BPJS Kesehatan maupun KIS.

Ia terus berkonsultasi dengan terduga pelaku melalui pesan singkat dan memperoleh informasi detail yang menarik minat dan kepercayaannya, kemudian ia mengirimkan foto kartu keluarga tersebut.

Sehari kemudian, tersangka datang ke rumah Erwan dengan enam ciuman dan meminta 600.000 rupiah untuk enam orang berdasarkan jumlah orang di kartu keluarga.

Usai menyerahkan uang, pelaku berjanji kartu tersebut akan diaktifkan pada 14 Oktober 2024. Saat itu, dibutuhkan 20.000 yuan untuk menerbitkan kartu tersebut kepada warga lain, dengan kuota 50 orang.

Yakin, dia akhirnya menyosialisasikan rencana ciuman tersebut dan meminta warga ikut serta. 15 warga tertarik, sehingga total warga yang berciuman melalui pelaku yang terlibat menjadi 21 orang.

Namun saat berobat ke Puskesmas Simpenan, ia mendapati kartu BPJS kesehatannya tidak terdaftar. Setelah dicek satu per satu, ternyata seluruh warga yang membuat adegan ciuman tersebut tidak terdaftar.

“Saya mencoba bertanya kepada pembuat kartu tersebut, namun nomor ponsel saya diblokir dan akun Facebook pelaku hilang,” ujarnya.

Pasca kejadian tersebut, Erwan dan warga lainnya yang tertipu sindikat pembuatan kartu BPJS kesehatan atau kartu KIS palsu, melaporkan kasus tersebut ke Polres Sukabumi pada Jumat (Antara/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *