saranginews.com, BANDUNG – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengkaji ulang rencana pengelolaan jam sekolah dan jam kerja.
Rencana ini untuk mengurangi kemacetan di Bandung.
Baca Juga: Pegawai ASN Pemkot Bandung Diduga Korupsi, Begini Caranya
Bey mengatakan, ada baiknya pembahasan ini dikaji secara menyeluruh sebelum diterapkan langsung ke masyarakat. Apalagi rencana ini juga harus terkait dengan transportasi umum.
“Harus dikaji matang-matang sebelum mengambil keputusan. Perhatikan betul angkutan umum yang ada,” Bey di Bandung, Kamis (24/10).
Baca Juga: Penjelasan Pemkot Bandung Soal Lapangan Sidolig yang Dikeluhkan Pelatih Persib
Apalagi penelitian ini tetap penting, agar tidak menjadi beban masyarakat di kemudian hari. Salah satunya, jangan sampai rencana ini mengontrol jam kerja dan sekolah hingga membuat siswa pulang lebih awal.
Jangan sampai anak-anak keluar rumah dalam keadaan gelap, tetap berbahaya. Jangan bayangkan sekolahnya terpecah-belah semua. Masih ada beberapa sekolah yang jauh dari desa, jelasnya.
Baca selengkapnya: Pemkot Bandung berencana mengganti eks TPA Leuwigajah
Namun Pak Bey berpesan kepada Wali Kota Bandung untuk mengambil inisiatif di wilayah sekitar kota.
Setelah diketahui pro dan kontranya, maka akan dilaksanakan kepada masyarakat umum.
“Kalau mau praktek, prakteknya saja di kantor Wali Kota dulu. Coba sebulan, lihat hasilnya. Tanya semua pegawai, nyamankah datang pagi? Pulang lebih awal pasti ada.” selesai,” katanya.
Daripada bicara seperti itu, Pak Bey meminta Wali Kota Bandung lebih memperhatikan solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, salah satunya dengan Bandung Rapid Transit (BRT) yang saat ini masih ada. Maju.
“Lebih baik BRT, jangan coba-coba. Nanti seperti NTT (serangan berganda). Jangan membuat kebijakan yang anti kepentingan. Saya tidak menentang kebijakan yang radikal, tapi perlu dikaji dengan matang,” ujarnya. . .
Ia menambahkan: “Jangan sampai masyarakat tersesat karena semua orang tidak memiliki mobil pribadi,” lanjutnya.
Diketahui, Pemerintah Kota Bandung telah merencanakan jam kerja berbagai sektor, seperti: pendidikan, perkantoran, dan kendaraan niaga. Rencana ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas pada jam sibuk.
Plt Wali Kota Bandung A. Koswara mengatakan kebijakan tersebut rencananya akan direvisi dalam dua minggu ke depan.
Dia membenarkan, waktu operasional masing-masing sektor berbeda-beda. Transformasi sosial akan terjadi dalam dua minggu ke depan.
Menurut dia, kemacetan di Bandung cenderung berkurang saat liburan sekolah. Katanya, secara garis besar kehadiran di sekolah berpengaruh besar terhadap volume mobil.
Pak Koswara mengatakan, Kamis (17/10), “Setiap ada libur sekolah, kami melihat kemacetan semakin berkurang. Hal ini menunjukkan waktu sekolah dan jam kerja berpengaruh besar terhadap situasi lalu lintas”, kata Koswara, Kamis (17/10),
Dia mengatakan, langkah awal proyek ini adalah penetapan jam kerja para pegawai negeri (PNS).
Penataan ini diharapkan dapat membuat arus lalu lintas merata sepanjang hari, sehingga jumlah mobil pada jam sibuk akan berkurang.
Lalu, akan ada pengaturan jam kerja truk, mengingat kendaraan berukuran besar kerap menimbulkan kemacetan di jalan-jalan utama kota.
“Evaluasi dan eksperimen akan terus kami lakukan agar kebijakan ini bisa berjalan maksimal dan mengurangi kemacetan,” ujarnya (mcr27/jpnn).