saranginews.com – Jakarta – Kementerian Pertanian terus meningkatkan produksi dan produktivitas padi dan jagung, serta sayuran, buah-buahan, florikultura, dan tanaman obat sebagai program prioritas utamanya.
Menteri Pertanian Andy Amran Sulaiman mengatakan kapasitas pertanian Indonesia terlalu besar untuk menyediakan pangan sendiri tanpa impor.
Baca Juga: Kementan Percepat Program PAT di Tapin Bersama Penyuluh Pertanian
“Tanpa teknologi, pangan nasional tidak bisa bersaing dengan negara lain. “Berkat kemajuan teknologi kita sendiri, kita bisa semakin meningkatkan ekspor produk hortikultura ke berbagai negara,” kata Menteri Pertanian Amran.
Selain itu, transformasi teknologi pertanian sudah begitu maju sehingga pemikiran pertanian tradisional harus diubah, terutama ketika teknologi ini diterapkan pada lahan marginal.
Baca Juga: Adaptasi Perubahan Iklim, Pemuda Kembangkan Pertanian di Rohils
Menteri Pertanian Amran menekankan perlunya peningkatan ekspor produk pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menghasilkan devisa bagi negara.
“Ini bukan sekadar retorika, tapi harus dilaksanakan,” ujarnya.
Baca juga: Produktivitas Pertanian Melimpah dengan Benih Berkualitas
Idha Vidy Arshanthi, Kepala Badan Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) mengatakan inovasi budidaya buah tropis sangat penting untuk mencapai ketahanan pangan nasional dan meningkatkan daya saing produk hortikultura di pasar global.
“Indonesia sebagai negara dengan iklim tropis mempunyai peluang yang luar biasa untuk menghasilkan buah-buahan yang berkualitas. Namun kapasitas tersebut harus diimbangi dengan pendekatan inovatif serta upaya peningkatan produktivitas dan kualitas, kata Santi.
Adopsi dan penggunaan teknologi modern seperti sensor iklim, irigasi cerdas, dan metode budidaya berbasis data memberikan hasil yang lebih optimal.
“Oleh karena itu, petani harus didorong untuk mengadopsi teknologi ini sehingga dapat meningkatkan hasil dan menjaga kualitas buah,” kata Shanti.
Mentan menyambut acara Penyuluhan Petani (MSPP) Jilid 27 tentang “Inovasi Budidaya Buah Tropis untuk Meningkatkan Produktivitas dan Mutu” di ruang AOR BPPSDMP pada Jumat (30/8) dengan menghadirkan Narasumber Direktur. Direktorat Jenderal Hortikultura Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman.
Hal ini menginformasikan arah kebijakan pengembangan hortikultura untuk meningkatkan daya saing hortikultura melalui peningkatan produksi, produktivitas dan akses pasar. Selain itu, nilai tambah didukung oleh sistem pertanian yang modern dan ramah lingkungan.
“Visinya adalah usaha hortikultura yang berdaya saing canggih, mandiri dan modern. “Dengan demikian terwujudlah Indonesia Maju Berkepribadian yang berlandaskan kedaulatan, kemandirian, dan gotong royong,” kata Liferdi.
Ia menambahkan, strategi pengembangan hortikultura 2021-2024 adalah mengembangkan produk buah-buahan yang strategis untuk mendukung program pangan gratis. Sedangkan pengembangan buah dan bunga berorientasi ekspor melalui intensifikasi dan peningkatan kualitas.
Fokus pada mangga, mangga, durian, salak, dan alpukat,” ujarnya.
Sementara itu, peningkatan produksi menuju swasembada melalui perluasan pengembangan buah-buahan dan tumbuhan substitusi impor dilakukan dengan komoditas kelengkeng dan anggur.
“Semua itu sebenarnya bertujuan untuk memajukan petani hortikultura, meningkatkan nilai tambah dan daya saing hortikultura serta mencapai reformasi birokrasi,” ujarnya.