saranginews.com, JAKARTA – Pusat Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Terbuka (UT) menggelar International Conference on Interdisciplinary Academic Research (ICoMUS) 2024 yang dirancang untuk mendorong para peneliti melakukan penelitian ilmiah. bidang dan memperkuat sinergi dalam dunia pendidikan.
Seminar internasional yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya ini mengangkat tema “Sinergi Koperasi untuk Memperdalam Pemahaman Penelitian Langkah Internasionalisasi”.
BACA JUGA: Mahasiswa dari 7 negara sedang belajar di Universitas Terbuka melalui program BINAR 2024
“Perkembangan pesat dan interkoneksi teknologi di berbagai bidang tidak dapat dihadapi hanya dengan satu bidang ilmu saja, namun memerlukan pendekatan keilmuan multidisiplin,” ujar Prof. Dr. Dewi Artati Padmo Putri, MA., Ph.D. Dalam sambutannya pada ICoMUS 2024 di Open University Convention Center (UTCC), Pondok Kab, Tangerang Selatan pada Kamis (31/10).
Ia menjelaskan, pendekatan dan sinergi multidisiplin sangat penting dalam penyelesaian masalah karena beberapa alasan, termasuk kompleksitas permasalahan atau tantangan yang dihadapi saat ini. Baik itu aspek sosial, ekonomi, ekologi atau teknologi, semuanya kompleks dan saling terkait.
BACA JUGA: 4 dosen baru, Universitas Terbuka ingin citra positifnya mendunia
Setiap mata pelajaran keilmuan hanya dapat menjelaskan satu sisi permasalahan. Dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu, kita memperoleh sudut pandang yang lebih komprehensif, sehingga solusi yang dihasilkan pun lebih komprehensif.
Setiap bidang ilmu pengetahuan mempunyai keterbatasan atau kekurangan, misalnya pendekatan teknologi saja mungkin tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan sosial atau psikologis yang timbul akibat perubahan teknologi. Dengan pendekatan multidisiplin, setiap ilmu dapat melengkapi kelemahan ilmu lainnya.
BACA JUGA: Dengan memperkuat perekonomian lokal, LPPM Universitas Terbuka memberdayakan masyarakat Desa Muara
“Oleh karena itu, para peneliti harus memperkuat sinergi dan kerja sama untuk memperdalam penelitian baik secara nasional maupun internasional,” ujarnya.
Melalui sinergi dan kolaborasi, kita akan mampu mengatasi permasalahan kompleks seperti perubahan iklim, kesehatan dan ketahanan pangan global, serta berbagai aspek yang saling terkait secara komprehensif.
Sinergi memungkinkan para peneliti dari berbagai disiplin ilmu untuk bekerja sama memahami dan memecahkan masalah-masalah ini dari perspektif yang berbeda, sehingga menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan efektif.
“Universitas Terbuka berharap kegiatan ini dapat memberikan wadah bagi para sarjana dan praktisi multidisiplin untuk mendiskusikan penelitian, inovasi, tantangan dan solusinya,” ujarnya.
ICoMUS 2024 merupakan kesempatan bagi semua pihak untuk berbagi ilmu dari berbagai disiplin ilmu. Di sisi lain juga menjadi peluang untuk menjalin kerja sama atau kerja sama dengan semua pihak di masa depan.
“Ini juga menjadi kesempatan bagi para profesor dan mahasiswa untuk mempresentasikan hasil penelitiannya, serta mempromosikan publikasi internasional,” ujarnya.
Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kemendikti Sainstek) M. Faiz Suaib menyampaikan ICoMUS merupakan perayaan penting dalam dunia pendidikan. Karena di sini Anda bisa berbagi informasi dan pengetahuan dengan berbagai pihak termasuk para ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia.
Ia mengatakan, masyarakat saat ini menghadapi permasalahan yang semakin sulit. Semua itu harus dihadapi dan dicarikan solusinya bersama-sama, sehingga memerlukan kerjasama semua pihak dan disiplin ilmu yang berbeda untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
“Segala persoalan yang muncul dan kompleks memerlukan penyelesaian secepat mungkin dan dapat cepat dilaksanakan jika ada kerja sama semua pihak,” tegasnya.
Universitas Terbuka (UT) Deputi Direktur Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Bisnis Rahmat Budiman, Ph.D. menyampaikan bahwa EMU akan memperluas kerja sama baik dengan dalam negeri maupun dengan pihak luar negeri. UT juga menganggarkan dana penelitian sebesar Rp40 miliar pada tahun 2025 untuk mendukung kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa.
“Anggaran penelitiannya sekitar Rp 40 miliar tahun depan. Jumlah ini dapat berubah jika jumlah penawaran bertambah. Usulan tersebut akan dievaluasi oleh tim independen,” ujarnya.
Sementara itu, ICoMUS 2024 diluncurkan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UT, Dr. Mohamad Yunus memperkenalkan tiga pembicara terkemuka internasional yaitu Reynaldo B. Wean dari Mapua University, Filipina, Dr. Wesley Teter dari Universitas Tokyo dan pendiri Mavericks dan Prof. Tn. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D. Dari Universitas Terbuka (UT).
Pesertanya pun berjumlah 300 orang, terdiri dari 130 pemateri yang memaparkan hasil survei secara luring dan daring, serta 158 peserta lainnya.
Keikutsertaan mahasiswa difabel UNY sebagai salah satu pemateri menarik perhatian. Kehadirannya menunjukkan komitmen UT dalam memberikan akses pendidikan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat dan mendorong kesetaraan partisipasi dalam dunia akademik. (esy/jpnn)