saranginews.com – Hubungan baik antara Presiden Joko Widodo dan Presiden baru terpilih Prabowo Subianto menjadi teladan dan teladan bagi masyarakat Indonesia.
Kedua pemimpin Indonesia ini merupakan dua negarawan yang berhasil menarik perhatian dunia internasional dan menjadi tokoh nasional yang memberdayakan dan mempersatukan elite politik Indonesia demi kemajuan negara, bangsa, dan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Molyadi Prabowo Jadi Gubernur Jawa Barat dengan Dukungan Mania
Selasa (3/9/24), kata Presiden Jawa Timur Prabowo Mania 08 Bambang Widjanarko Setiyo kepada wartawan.
Bambang yang menjabat Direktur Eksekutif Badan Kebijakan Politik Nasional (PKPN) mengatakan, konstelasi politik nasional saat ini sebagian besar menguntungkan karena persatuan antara Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Juga: RK Adil, Nyaman Banget di Jabar, Tapi Prabowo Diminta Terpilih Jadi Gubernur Jakarta.
“Kedua pemimpin nasional ini, Pak Jokowi dan Pak Prabow, ibarat Tungal Bang Karno dan Bang Hatta, dan menjadi teladan bagi para pemimpin dan elite politik nasional saat ini. Bambang mengatakan, hubungan baik antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo menjadi point of credit dan aliansi penting bagi kemajuan Indonesia sebagai negara progresif yang bermartabat dan berkeadilan kesejahteraan.
Jokowi dan Prabowo sempat menjadi sorotan dalam berbagai kesempatan.
Baca Juga: Menteri Anas Ungkap Instruksi Presiden Jokowi Pindahkan ASN ke IKN
“Pada Konvensi Nasional Partai Gerendra, kedekatan Pak Jokowi dan Pak Prabow dalam gestur politiknya sangat cair dan mendinginkan suasana. Hal ini bisa saja terjadi di bawah kepemimpinan Jokowi dan kemudian berlanjut hingga ke masa pemerintahan Prabowo. “Kelihatannya unik, cair, keren, dan seimbang,” kata Bambang.
Oleh karena itu, menurut Bambang, relawan Presiden Joko Widodo dan relawan Presiden terpilih Prabowo Subianto terus membangun solidaritas dengan mencontoh beliau. Seluruh relawan dan elemen masyarakat Indonesia harus bersatu membangun dan mewujudkan Indonesia yang damai, bersatu, dan sejahtera.
Menurut Bambang, motivasi menggalang jajaran seluruh relawan Jokowi dan seluruh relawan Prabowo serta unsur rakyat sangat penting dan strategis.
Pertama, pada 20 Oktober 2024, Presiden Jokowi mengakhiri masa jabatannya setelah sepuluh tahun memimpin Indonesia.
Kedua, Prabowo Subianto akan dilantik menjadi Presiden RI lima tahun ke depan.
“Kita harus mencontoh beliau dan memastikan kepemimpinan Prabowo berhasil dalam lima tahun ke depan hingga tahun 2029,” kata Bambang.
Menurut Bambang, silaturahmi Relawan Jokowi dan Relawan Prabowo dengan seluruh elemen masyarakat menunjukkan sikap politik yang bersahabat dan mempererat persaudaraan antar anak bangsa dalam semangat Pancasila dan Binnica Tungal Ika berdasarkan UUD 1945.
Pak Jokowi dan Pak Prabowo selaku Presiden Indonesia sangat memahami bagaimana menghadapi para relawan yang bekerja keras dan berjuang bersama untuk Indonesia bahkan setelah menyelesaikan tugas dan karya mereka untuk negara dan negara. Jokowi akan sangat memahami posisinya dan membuka jalan serta menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan nasional kepada Pak Prabo pada tahun 2024 hingga 2029,” kata Bambang.
Sebagai negarawan, Jokowi dan Presiden baru terpilih Prabowo Subianto harusnya menjadi teladan bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia.
“Setelah kontestasi demokrasi pada pemilu presiden, dua orang penting tanah air ini menjadi kekuatan Indonesia yang lebih baik untuk masa depan Indonesia. Bambang mengatakan, “Kenegaraan yang dilakukan Jokowi dan Prabowo menjadi contoh bagi seluruh elemen bangsa dan rakyat Indonesia.”
Jobawi dan Prabowo, lanjut Bambang, tampil sebagai duo paling berpengaruh di kancah politik nasional. Jokowi dan Prabowo merupakan dua tokoh utama yang mampu membangun Indonesia Emas di tahun 2045, dan kedua negarawan ini patut menjadi contoh persatuan bangsa.
Oleh karena itu, kata Bambang, relawan Jokowi dan relawan Prabowo akan bersinergi dan berkoordinasi untuk aktif memantau pembangunan negara demi pemerataan kesejahteraan.
Di sisi lain, Bambang menyebut Presiden baru terpilih, Prabowo Subianto, merupakan sosok nasional yang bisa berhubungan dengan semua partai bahkan rival politiknya.
Bambang mengatakan, keluwesan komunikasi politik yang dimiliki Prabowo menjadi bagian penting dalam mendorong rekonsiliasi politik dengan tokoh etnis lain.
Bambang menambahkan, Prabowo memiliki keunggulan dalam jaringan resmi, jaringan informal, jaringan nasional, dan jaringan internasional.
“Prabovo mempunyai energi yang besar dalam melaksanakan konsolidasi nasional dengan kelompok lintas partai dan lain-lain. Sebagai politikus, Prabow punya tiga keunggulan sebagai sosok pemersatu bangsa. “Prabovo adalah sosok yang mampu mempersatukan perbedaan antar tokoh suku lain karena Prabowo adalah presiden terpilih dan negarawan,” kata Bambang.
Sebaliknya, menurut Bambang, meski berbeda ideologi partai politik, namun pada hakikatnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu membangun bangsa, negara, dan masyarakat Indonesia.
Hal itu sendiri merupakan kekuatan Prabowo untuk mendamaikan perbedaan pasca Pilpres 2024.
“Prabov adalah Ketua Umum Partai Gerendra, tidak ada yang bisa memerintah, jabatan ini berguna bagi Prabow dalam bekerja. Artinya tidak ada campur tangan kedua belah pihak, dan Prabowo benar-benar fokus bekerja untuk kemaslahatan rakyat, kata Bambang.
Bambang mengatakan, Prabow merupakan kader partai independen yang mengutamakan kepentingan rakyat dibandingkan kepentingan partai politik.
Prabov sendiri sudah menunjukkan dirinya sangat dekat dengan rakyat, mulai dari meraih suara di Pilpres 2024, hingga memimpin berbagai organisasi yang bersentuhan langsung dengan warga, kata Bambang.
Karena itu, Bambang yakin, Prabowo sangat memahami bahwa persatuan bangsa adalah pilar Indonesia maju. Pasca Pilpres 2024, Prabowo yang aktif berinteraksi dengan Jokowi dan para pimpinan partai politik akan menghadapi semangat kesetaraan, rekonsiliasi, dan saling menghormati. Pilihan Editor: