Wakil Ketua MPR Kecam Keras Pembangunan Sinagoge oleh Israel di Kompleks Masjidilaqsa

saranginews.com, Jakarta – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) meminta dunia Islam dan dunia internasional bersatu menghentikan provokasi pemerintah Israel yang berencana membangun sinagoga (tempat ibadah Yahudi) dan Masjidilaksa kompleks.

HNW juga meminta dunia Islam bersama komunitas internasional terus berupaya menekan Israel agar mengakhiri kejahatan dan kolonialismenya terhadap rakyat Palestina yang melanggar hukum dan norma yang diakui secara internasional.

Baca juga: Dunia Kenang Holocaust, Pemuda Palestina Bunuh 7 Orang Yahudi di Sinagoga

Ditegaskannya, rencana pemerintah Israel membangun sinagoga di kawasan Mosqueilaqsa Palestina dan membiayai permukiman ilegal Israel di kompleks Mosqueilaqsa merupakan bentuk provokasi yang terus menerus dan bentuk kolonialisme yang semakin brutal, bukan hukum internasional. dihormati. .

“Hal ini semakin menunjukkan bahwa Israel adalah negara teroris dan intoleran yang bertentangan dengan hukum internasional dan peradaban dunia,” tegas HNW dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/8).

Baca juga: Presiden MPR Bamsoet Tegaskan Kembali Dukungan Indonesia terhadap Kemerdekaan Palestina

Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan rencana tersebut tidak hanya melanggar ketentuan hukum internasional tentang kesucian dan status quo Masjid Alksha yang harus dilindungi dan dilindungi sesuai dengan perjanjian internasional yang telah disepakati.

Namun, menurut HNW, hal tersebut juga merupakan bentuk pembangkangan terhadap keputusan Mahkamah Internasional yang menyatakan bahwa Israel harus segera mengakhiri kolonialisme dan pendudukan ilegalnya atas tanah Palestina daripada meninggalkan wilayah pendudukan yang diperolehnya dengan membangun. Sinagoga. Daerah Masjidilaksa.

Untuk itu, HNW tetap mengapresiasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang langsung menyampaikan kritiknya terhadap rencana pembangunan sinagoga di kawasan Mosqueilaksa.

Kejahatan Israel yang semakin brutal terhadap Masjid Al-Qaqsa menuai kecaman tajam dari berbagai pihak, seperti Arab Saudi, Iran, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Yordania, dan seruan intervensi langsung PBB agar Israel menghentikan kejahatannya. program.

“Semua ini semakin membuktikan bahwa Israel adalah negara teroris dan intoleran yang tidak menginginkan perdamaian dan solusi dua negara,” tegas HNW sekali lagi.

Oleh karena itu, HNW berharap Kementerian Luar Negeri dapat terus menjalin kerja sama dengan dunia Islam, khususnya masyarakat dan lembaga internasional pada umumnya, untuk berpartisipasi secara lebih bersama dan efektif dalam kolonialisme Israel, genosida, dan provokasi terhadap Masjid Al-Qaqsa. Dia berencana membangun sinagoga.

Salah satunya mengingatkan dan menyerukan kepada negara-negara, terutama negara mayoritas Muslim, yang sudah menormalisasi hubungan dengan Israel untuk segera menarik dan membatalkannya.

“Karena normalisasi yang diklaim tidak pernah terbukti berkontribusi pada terwujudnya Palestina merdeka, maka hal tersebut memberikan legitimasi kepada Israel untuk melakukan genosida yang lebih brutal terhadap rakyat Palestina,” lapor HNW.

Selain itu, melegitimasi pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel, seperti perusakan tempat ibadah (masjid dan gereja) di Gaza dan kini “rusaknya” Masjid Al-Qaqsa, Situs Warisan Dunia UNESCO. Sebuah situs milik orang Palestina atau umat Islam, sehingga harus dilindungi dan posisinya tidak boleh dirusak atau diganggu oleh siapapun, termasuk Israel yang menjajah Al-Quds/Yerusalem/Palestina.

HNW juga berharap pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto melanjutkan perjuangan kemerdekaan Palestina secara konsisten dengan langkah-langkah yang lebih konkrit dibandingkan pemerintahan sebelumnya.

“Dan yang terpenting jangan pernah janji manis Israel untuk menormalisasi hubungan dengan Indonesia. Ini bukti bahwa normalisasi hanya dijadikan kedok dan melegitimasi Israel untuk terus menjajah Palestina,” kata HNW.

Wakil Ketua Dewan Syura PKS ini menghimbau agar jamaah salat Jumat di seluruh Indonesia, khususnya dan dunia pada umumnya, esok hari bisa sekaligus menyampaikan khutbah tentang keselamatan Masjid Al-Qaqsa.

Menurut HNW, penting untuk memberikan informasi terkini pada pertemuan doa tentang kejahatan Israel terhadap masjid, sehingga mereka dapat berperan dan membantu, setidaknya dengan doa dan tindakan nyata, betapapun kecilnya.

“Untuk menjaga keberadaan Masjidilaqsa dan menyangkal kejahatan genosida dan kolonialisme Israel yang terus merambah Masjidilaqsa, maka penting untuk menayangkan salat Jumat berjamaah pada minggu ini,” tutupnya. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *