saranginews.com, Jakarta – CEO Cetra Communications, LSI Denny JA, Toto Izul Fatah memprediksi duet Harith-Abdullah Sani berpeluang memenangkan Pilkada Jambi.
Toto mengatakan, peluang kemenangan Al-Harith Abdullah Sani terlihat jelas dari posisi elektoralnya yang sudah memimpin dengan 44,5 persen.
Baca Juga: LSI Denny JA merupakan lembaga survei dengan hasil numerik cepat paling akurat
Saingan mereka, pasangan calon nomor urut 1 Rumi-Sudirman, tertinggal dengan perolehan 30,6 persen suara. Ada perbedaan 14 persen.
“Jika melihat elektabilitas kedua pasangan calon, kemungkinan menang bagi Harith Sani lebih terbuka. Selisih 14 persen tidak mudah untuk ditutupi dalam waktu kurang dari dua bulan,” kata Tutu dalam keterangannya.(15 /10).
Baca Juga: Analis LSI Jimoy Danny JA melihat hubungan kenabian Prabowo sebagai taruhan yang aman
Tutu menjelaskan, dalam waktu kurang dari dua bulan, kemungkinan besar akan muncul gerakan politik.
Namun jika situasi normal seperti sekarang, tidak ada pergerakan yang tidak lazim, maka sangat sulit bagi paslon nomor urut 1 menghadapi pilihan paslon saingannya.
Toto mengatakan, banyak faktor terpilihnya kedua pasangan calon tersebut tercermin dari pemerataan dukungan pemilih di berbagai segmen demografi seperti suku, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, usia, partai, dan ormas. Termasuk, sebaran di masing-masing daerah pemilihan.
“Dari pengalaman kami melakukan ratusan jajak pendapat, indikator potensi keberhasilan seorang kandidat tercermin dari tingkat dukungan di berbagai segmen demografi. Sejauh ini, pasangan Al-Harith-Thani memiliki indeks yang sangat baik,” tegasnya. .
Tutu menambahkan, selain elektoral, pasangan calon nomor urut 2 juga memiliki modal yang cukup besar serta tingkat pengakuan dan kesukaan masyarakat yang lebih tinggi dibandingkan calon nomor urut 1. Misalnya, Al-Harits sudah diakui sebesar 85,5 persen dan memiliki tingkat kehadiran. sebesar 69,6 persen. Sedangkan Rumi hanya dikenal 58,3 persen.
Padahal, menurut Tutu, tingkat pengakuan dan kasih sayang merupakan salah satu aturan besi untuk meraih kemenangan. Kandidat dengan pengakuan yang lebih rendah biasanya memiliki peluang menang yang lebih kecil. Demikian pula, kandidat yang mendapat pengakuan lebih besar mempunyai peluang lebih besar untuk terpilih dan menang.
Tutu berpendapat, kandidat yang ideal adalah kandidat yang tingkat keakrabannya berbanding lurus dengan tingkat kesukaannya yang juga tinggi. Risikonya adalah kandidat yang memiliki pengakuan tinggi, namun antusiasmenya rendah.
Keunggulan al-Harith Sani lainnya terlihat dari dukungan pemilih kategori dukungan kuat (armed voter).
Tutu menambahkan, pasangan calon kedua unggul dengan dukungan kuat 31 persen, sedangkan pasangan calon pertama hanya 18,8 persen.
Sekadar informasi, survei LSI Denny JA dilakukan pada 1 hingga 9 Oktober 2024 dengan menggunakan metode standar multi-stage random sampling menggunakan kuesioner melalui wawancara tatap muka terhadap 800 responden terpilih dan dengan margin of error 3,5 persen. (mcr10/jpnn)