saranginews.com, Jakarta – Calon Wakil Gubernur Kalimantan Utara Nomor Urut 4 Sri Suwanto mengatakan, animo masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk mengikuti Pemilihan Calon Pejabat Pemerintahan Daerah (CPNS) tahun 2024 cukup tinggi. .
Hal ini terlihat dari banyaknya calon yang lolos tahap pendaftaran berkas seleksi administrasi.
Baca juga: Inilah Alasan Masyarakat Akan Menyukai Abdul Razak Sri Suwanto di Pilgub Kalteng 2024
Sekitar 7.274 peserta lolos seleksi administrasi CPNS Pemprov Kalteng, kata Sri Suwanto. Namun, sebanyak 529 peserta tidak lolos seleksi administrasi.
Seperti diketahui, peserta CPNS 2024 hari ini akan melaksanakan tes tahap awal di Provinsi Kalimantan Tengah, yakni Seleksi Keterampilan Dasar (SKD) dengan menggunakan Sistem Tes Berbantuan Komputer (CAT).
Baca juga: Debat Pilgub Kalteng: Hanya Abdul Razak Sri Suwanto yang Fokus Cipta Lapangan Kerja
“Kepada adik-adik yang mengalami kesulitan dalam tes CPNS 2024 di lingkungan Pemprov Kalteng, saya mendoakan yang terbaik agar bisa lolos di setiap putaran tesnya,” kata Sri Suvanto, dikutip Kamis (17/10).
Sri Suwanto yang juga Ketua Kolwarga Wong Joo atau Persatuan Pakwojo Provinsi Kalimantan Tengah merinci, sebanyak 555 pelatihan yang dibuka Pemprov Kalteng, meliputi 457 pelatihan tenaga teknis dan 98 pelatihan staf.
Artinya, ada 7.274 orang yang memperebutkan 555 mata kuliah, atau 13 calon untuk satu mata kuliah. Sri Suvanto mengatakan, “Ini situasi yang ideal karena lemahnya daya lobi pemerintah saat ini di Pusat.”
Ketua Direktorat Wilayah atau Keluarga Alumni Kagamhot Universitas Gajah Mada-Fakultas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah 2017-2026 ini menegaskan, jika dipercaya memimpin Kalimantan Tengah, ia akan memperjuangkan tambahan kuota CPNS ke pemerintah pusat. . Peningkatan pelayanan publik di Kalimantan Tengah.
Saya akan mengubah sistem birokrasi sepenuhnya sesuai misi saya. Yang panjang menjadi pendek, tepat dan tak ternilai harganya. “Harus dipastikan generasi muda di Kalteng yang ingin menjadi ASN mendapat dukungan penuh,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Sri Suwanto, tidak ada lagi istilah “dalam” atau tatanan yang terjadi pada pemilu CPNS di Kalteng pada pemerintahan sebelumnya yang banyak dikeluhkan.
Kita perlu membekali seluruh anak Kalteng yang punya potensi maksimal menjadi birokrat untuk membangun Kalteng. Kita sangat butuh kaderisasi agar tidak ada ASN yang didiskualifikasi atas perbuatannya “dalam”, pungkas Sri. Suvanto (mcr10/jpnn).