3 Faktor Ini Hambat Pertemuan Megawati & Prabowo, Ada Campur Tangan Jokowi

saranginews.com, KUPANG – Ada tiga faktor yang menghambat pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menurut analis politik dan Direktur Program Pendidikan Sekolah Universitas Muhammadiyah Kupang, Ph.D. Menurut Ahmad Atang, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan perundingan.

Baca juga: Apakah Prabowo, Imam Besar Masjid Istiqlal Diakui Kementerian Agama?

Pertemuan antar elite tidak selalu di ruang privat, kata Ahmad Atang. Tentu saja ada program, sumber daya, diskusi. Itu sebabnya pertemuan itu digelar karena belum ada indikasi akan terjadi pertemuan antara Megawati dan Prabowo. Kupang, Jumat.

Pidato tersebut mengenai pertemuan antara Presiden PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden terpilih Prabowo Subianto di sebuah jalan.

BACA JUGA: Sekjen NasDem buka-bukaan soal pertemuan Surya Paloh dan Prabowo di Kementerian Pertahanan.

Tidak ada yang tahu pasti alasannya, meski hal pertama yang terjadi sebelum presiden ditangkap adalah pertemuan keduanya.

Namun, dengan hanya tinggal beberapa hari lagi menuju hari perayaan, rencana tersebut belum juga membuahkan hasil.

BACA JUGA: Caleg perempuan pertama rilis video dirinya

Menurut dosen Ilmu Komunikasi Politik di beberapa universitas di NTT, pertemuan Megawati dan Prabowo memberi kesan bahwa PDIP ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Namun, pada masa penyusunan kabinet, tidak ada petinggi PDI Perjuangan yang masuk dalam daftar menteri.

“Jika dugaan itu benar, maka kegagalan pertemuan itu karena tidak adanya perundingan,” ujarnya.

Hal kedua yang belum diketahui dari kombinasi kedua tokoh nasional ini adalah karena keterlibatan Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto.

Katanya: “Tidak bisa dipungkiri hubungan Jokowi-Megawati sangat buruk sehingga jika pertemuan ini terjadi akan mempersingkat waktu untuk membenahi Prabowo-Jokowi.”

Dia mengatakan, posisi politik Prabowo tidak jelas tanpa bisikan dari Jokowi, karena Jokowi-lah yang menyiapkan langkah-langkah agar Prabowo bisa berkuasa.

Jadi, disadari atau tidak, keputusan politik yang diambil oleh Prabowo selalu dibayangi oleh Jokowi, lanjutnya.

Kemungkinan ketiga, keduanya menunda pertemuan pasca pelantikan untuk menghindari tekanan politik baru.

“Yang terpenting adalah mendapatkan informasi yang benar sebelum peresmian, seluruh komponen masyarakat perlu menjaga suasana yang baik untuk melakukan pergantian kekuasaan,” ujarnya. (antara/jpnn)Jangan lewatkan video pilihan editor ini:

Baca artikel lainnya… Siswa belum siap menjadi pelaku intimidasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *