Sri Suwanto Janji Bakal Maksimalkan Pemberdayaan Nelayan & Pertanian Kalteng

saranginews.com, JAKARTA – Calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) nomor urut 4, Sri Suwanto berjanji akan memberdayakan sektor perikanan dan pertanian.

Menurutnya, diperlukan kebijakan perlindungan sosial yang kuat, begitu pula peningkatan infrastruktur keselamatan nelayan, termasuk teknologi pemantauan air dan sistem peringatan dini.

BACA JUGA: Wahono berkomitmen menjadikan Bojonegoro sebagai kawasan pertanian unggulan di Jawa Timur

Hal itu diungkapkan Sri Suwanto menanggapi kejadian 74 nelayan terjebak di ujung jembatan bekas dermaga penambangan pasir besi milik PT. Sumber Baja Prima (SBP) di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (16/10).

Ombak besar dan cuaca buruk menjadi alasan mereka tidak bisa kembali ke daratan. Akibatnya, tiga orang lagi dinyatakan hilang dan 71 nelayan lainnya belum dievakuasi hingga berita ini diturunkan.

BACA JUGA: Hadapi Krisis Pangan, Jokowi Resmikan Pusat Penelitian Genomik Pertanian

“Kejadian hilangnya nelayan ini hendaknya menjadi pelajaran untuk lebih memberikan perhatian serius terhadap keamanan kerja di sektor-sektor yang rentan terhadap kondisi alam yang berbahaya,” kata Suwanto yang juga Ketua Pengurus Wilayah KAGAMAHUT Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada- Fakultas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah 2017-2026.

Suwanto yang menjabat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2017 hingga 2022 ini berkomitmen jika terpilih, ia akan memperjuangkan program-program yang fokus pada kesejahteraan dan keberlanjutan masyarakat pesisir dan petani, dua kelompok yang dianggap sebagai pihak yang paling dirugikan. tulang punggung perekonomian daerah.

“Kami mengunjungi wilayah pesisir Kalimantan Tengah dan mendata segala keluhan masyarakat termasuk nelayan, dan semua itu kami kerjakan menjadi program kerja prioritas saya dan Pak Abdul Razak,” kata Sri Suwanto.

Ia pun menyayangkan tidak adanya peringatan dini atau peringatan cuaca buruk.

Suwanto menegaskan, keselamatan nelayan serta upaya perlindungan masyarakat pesisir harus menjadi prioritas utama pemerintah, baik di tingkat daerah maupun nasional.

“Berdasarkan data yang saya miliki, terdapat 24.479 jiwa suku Sunda yang tinggal di Kalimantan Tengah atau 1,36 persen dari jumlah penduduk Kalimantan Tengah. Saya menyayangkan mendengar bencana ini. Bencana ini tidak hanya berdampak pada keluarga di Sukabumi saja, tapi juga” Duka keluarga korban adalah duka kita bersama,” kata Suwanto yang juga Ketua Paguyuban Jowo atau Pakuwojo Kalteng – organisasi yang menaungi masyarakat Jawa se-Kalimantan Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *