Cheroline Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Papua Barat Lewat Komisi XII DPR

saranginews.com, JAKARTA – Cheroline Chrisye Makalew, Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Papua Barat (Dapil), mendapat penugasan resmi dari seksi Partai NasDem di Komite DPR ke-12 yang membidangi Energi dan Sumber Daya Mineral, Lingkungan Hidup. dan investasi.

Pada masa sidang tahun sidang 2024-2025, Ketua DPR RI Dr (HC) Puan Maharani, Selasa (22/10/2024).

Baca juga: Guru Terhormat Diminta Denda €50 Juta, Pimpinan DPR Minta Polisi Bertindak

Usai menerima penugasan tersebut, Caroline menyatakan siap memperjuangkan berbagai aspirasi masyarakat West Papua di Komite ke-12 DPR RI.

“Alhamdulillah Fraksi NasDem mengangkat saya menjadi panitia

Baca Juga: KPK Selidiki Kasus Korupsi di Pemprov Jatim KPK Selidiki Anggota DPRD dan Pengurus PT Pakuwon Jati

Legislatif Perempuan Papua Barat menetapkan Panitia XII DPR akan fokus pada beberapa permasalahan nasional dan daerah yang terkait langsung dengan bidang dan mitra RI. termasuk upaya pemerintahan Presiden Pravo Subianto untuk mencapai swasembada energi.

Oleh karena itu, DPR harus mendukung visi swasembada energi tersebut melalui komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan (multiple pemangku kepentingan) termasuk RI, kata Cheroline.

Baca: Reaksi Senator Philip terhadap kekurangan anggaran Papua Barat

Mantan Ketua Umum Partai Nasdem Kabupaten Manokwari ini menambahkan, provinsi Papua Barat mempunyai potensi yang sangat besar untuk mendukung tujuan swasembada energi nasional.

Provinsi Papua Barat merupakan daerah penghasil gas terbesar di Indonesia dan kaya akan sumber daya alam seperti hutan, mineral, minyak dan gas serta sumber daya kelautan.

Selain itu, Provinsi Papua Barat juga mempunyai potensi pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Angka Kementerian ESDM menyebutkan potensi energi surya di Papua Barat mencapai 66,9 GW, PLTA 3 GW, serta bioenergi dan angin atau bayu 0,14 GW.

“Pengembangan energi terbarukan sangat sesuai dengan kondisi geografis Papua dan dapat mengatasi ketimpangan akses masyarakat terhadap energi,” ujarnya.

Menurutnya, konsumsi listrik di Papua saat ini masih sangat rendah dan hanya diperuntukkan untuk kebutuhan dalam negeri dan tidak ditujukan untuk kebutuhan sektor industri atau komersial (jum/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *