saranginews.com, DENPASAR – Bea dan Cukai terus berupaya mengembangkan dan memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Salah satu upaya yang dilakukan Bea dan Cukai adalah melayani ekspor dan mempertahankan pasar UMKM.
Baca juga: Operasi Gambur, Bea Cukai Bandar Lampang menyita rokok ilegal senilai 4,3 miliar warga Afghanistan.
Pada Kamis (29/8), upaya penguatan UMKM dilakukan melalui kerja sama dengan unit lain di Kementerian Keuangan dan Luar Negeri.
Sebagai bentuk pelaksanaan pemberdayaan UMKM secara terkoordinasi, Kementerian Keuangan (Kmenke) menyelenggarakan pasar UMKM di wilayah Bali bertepatan dengan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) sebelumnya Minggu (25/8) Gerbang I Gedung Keuangan Pemerintah Denpasar
Baca Juga: Bea Cukai Pashtrod Sita Pajak Perbekalan Palsu Senilai 62.517 Rupee, 2 Orang Ditangkap, Simak!
Mengusung tema “Usaha UMKM, Perputaran Cepat”, CFD menarik perhatian penonton dengan kegiatan pasar, berbagai hiburan dan inspeksi gratis.
Pasar tersebut dipenuhi 22 stand yang menampilkan para pelaku UMKM binaan Kementerian Keuangan One Bali.
Baca Juga: Bea Cukai Ambil Tindakan Dukung Industri Tekstil Dalam Negeri
Produk yang dijual antara lain makanan, minuman, pakaian, tekstil dan kerajinan tangan
Sementara itu, Bea Cukai dan Suplai Malang bekerjasama dengan Bank Indonesia Perwakilan Malang mengadakan temu sosial peluang dan tantangan UMKM Go Ekspor pada Jumat (23/8).
Silaturahmi digelar di Balai Kota Malang Town Square, Jalan Veteran No. 2, Pangangangan, Kecamatan Kulasin, Kota Malang.
Kegiatan tersebut diselenggarakan Bank Indonesia dalam acara Malang Be-Youth-Taful Festival (MBF) 2024 yang mengangkat tema “Kekompakan Penguatan UMKM, Ekonomi Syariah dan Digitalisasi Keuangan Digital”.
Sosialisasi ini juga diikuti oleh Bapak Ahmad salah satu pelanggan dari Yaman dan sekitar 60 UMKM dari kota Malang.
Masuknya pembeli asal Yaman diharapkan membuka peluang ekspor bagi UMKM di Kota Malang dan pasar di Timur Tengah.
Ensep mengatakan UMKM merupakan salah satu andalan perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), pada tahun 2023 terdapat sekitar 66 juta UMKM dengan pangsa setara dengan 61 persen Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau senilai Rp9.580 triliun.
NCEP menyampaikan, penangkapan pasar dan sosialisasi ekspor ke UMKM diharapkan dapat meningkatkan peluang transfer penjualan UMKM dan bersaing di pasar global. (mrk/jpnn)