saranginews.com, JAKARTA – Ketua Forum Pembatalan P1 Nasional Dewi Nurpuspitsari mengaku kaget melihat video TikTok yang mengkritik Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Dewey mengecam tindakan pihak-pihak yang mengatasnamakan Ketua Forum ASN PPPK Nasional. Sebab, apa yang disampaikan sangat bertolak belakang dengan pengetahuan para guru selama ini.
Baca Juga: Seleksi PPPK 2024 Pakai CAT BKN, Tak Ada Uji Formalitas, Dihargai Daya Saing
“Guru-guru di seluruh negara bagian sangat menentang dan menganggap itu ulah orang-orang yang tidak punya pekerjaan, apalagi PPP Nasional yang mengatasnamakan ASN,” kata Dewey kepada JPNN, Senin (26/8).
Dewey yang juga Ketua Forum Guru ASN PPPK PGRI menegaskan, hampir seluruh guru yang mendapat kehormatan kini menjadi ASN PPPK, hal ini tidak lepas dari kiprah PGRI. Tentu saja hal ini memerlukan koordinasi semua pihak, termasuk PGRI, pemerintah, dan pihak-pihak berkepentingan yang mau mendengarkan.
Baca Juga: Pemprov Banten Tak Buka Pendaftaran CPNS untuk Biaya Kehormatan
Devi dan kawan-kawan sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan atas dukungan penuh dari PGRI yang selalu memberikan bimbingan dan perlindungan kepada guru-guru Indonesia.
“Kami Forum Nasional P1 Pembatalan PGRI, PGRI ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pejabat dan pejabat daerah dan kabupaten/kota,” jelasnya.
Baca Juga: Dirjen Nunuk: Dalam Rekrutmen PPP 2024, Lulusan PPG Tidak Akan Dimutasi Ke Jabatan Mengajar Bergengsi.
Dewey membenarkan bahwa Forum Nasional Pembatalan P1 telah menyatakan posisinya:
1. Forum Pembatalan P1 mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan, bimbingan dan bantuan PB PGRI yang dipimpin oleh Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi.
2. Kami di forum pembatalan P1 sangat menyayangkan ada orang yang mengatasnamakan PB PGRI, namun uraiannya tidak menunjukkan sebagai guru.
3. Kami ASN Guru PPPK bangga menjadi guru dan bagian dari pejabat Rumah Besar Guru Indonesia (PGRI).
4. Saya curiga ada tanda-tanda konflik dengan guru lain di sekolah dan konflik antara guru dan PGRI yang merupakan perwakilan PGRI yang terlontar dari orang yang saya baca di koran sebagai pihak yang menjarah PGRI.
5. Saya berpesan kepada para guru agar kuat dan tidak melupakan masalah PGRI serta tidak mudah tertipu dengan narasi-narasi pemecah belah yang menggunakan guru honorer dan guru ASN PPPK. (sekarang/jpnn)