saranginews.com, JAMBI – Polda Jambi menangkap pelaku pembunuhan operator tur bernama Matnur (48).
Tersangka pembunuhan Matnur di Sumsel berinisial HS pada awal Oktober 2024 dan saat ini pelaku HS telah diamankan Mapolda Jambi untuk diadili pengusutan kasus tersebut.
BACA JUGA: Mantan Caleg Perempuan Sebarkan Video Porno
Wakil Direktur Reserse Kriminal Polda Jambi AKBP Imam Rachman mengatakan, dia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
“Tersangka dijerat Pasal 365 ayat 3 KUHP atas tindak pidana perampokan dengan kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya seseorang,” ujarnya, Minggu.
Baca juga: Mahasiswa Unsoed Jadi Korban Eksploitasi Seksual
Selain itu, kata dia, Polda Jambi juga menetapkan dua pelaku pembunuhan lainnya sebagai tersangka yang saat ini masih buron namun masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi.
Kedua tersangka DPO tersebut yakni AT (35) warga Jambi dan AI (36) warga Sumsel. Kedua pelaku DPO berperan sebagai eksekutor. Pelaku melemparkannya, dan pelaku lainnya meregangkan leher korban hingga patah.
BACA JUGA: Alasan Menutup Mata di Bogor Ternyata Karena Ini, Mengerikan
Menurut Imam, para tersangka ingin memeriksa barang milik korban, khususnya mobil.
Saat berada di kapal dari Batam menuju Tungkal, Tanjung Jabung Barat, Jambi, ketiganya berkonsultasi dan sepakat melakukan tindak pidana dengan alasan kebutuhan ekonomi.
Diduga ada tiga orang, satu orang diamankan dan dua lainnya DPO, ujarnya.
Dia mengatakan, peran pelaku HS yang tertangkap adalah membantu DPO melakukan tindak pidana.
Sebelumnya, pada 11 September 2024, ditemukan jenazah seseorang di kawasan Bayung Lencir, Sumatera Selatan.
Polda Jambi berkoordinasi dengan kepolisian setempat terkait penemuan jenazah tersebut.
Kepolisian Resor Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), mengidentifikasi jenazah tersebut sebagai orang yang dilaporkan hilang ke Polsek Tanjab Barat, Jambi, pada 9 September 2024.
Usai autopsi jenazah, polisi menyatakan korban Matnur meninggal karena pembunuhan. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA… Misteri Motif Mahasiswa Untar yang Meninggal Setelah Lompat dari Lantai 6 Kampus
