P
Digelar di Stadion Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, ajang tersebut diharapkan bisa sukses gemilang di Stadion Internasional.
Baca Juga: Menpora juga heboh dengan kesuksesan PB Parpani jelang Olimpiade Paris 2024.
Pada Minggu (25/8), berbagai keseruan tersaji di panggung kompetisi pada laga final turnamen yang dicanangkan Yayasan Bakti Sport Jaram, Milk Life dan Persatuan Panahan Quds Indonesia (Perpani).
Bertanding di tiga perlombaan yakni PVC KU 10, PVC KU 12, dan Nasional (Standar Busur) KU 12, para peserta baik putra maupun putri meningkatkan daya juang, konsentrasi, dan mental hingga meraih podium teratas.
Baca Juga: Ketum PB Parpani: Sejarah pasti terulang di Olimpiade Tokyo 2021.
Pada kompetisi PVC KU 10 Putra, Rimonda Felix Alviero dari SDIT Al-Ikhlas Tlogongungu Pati berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan SDIT Umar Bin Khattab Juwana Pati dengan skor 6-0 (84-76).
Sementara itu di divisi putri, Arista Adinda Zahrani dari SDN Tondokerto Pati mencatatkan hasil berkelas dengan membukukan kemenangan set point 6-0 (81-65) atas lawannya Anisa Farzana Afia dari MI NU Banat Qudus dan pantas menang. Gelar juara
Baca Juga: Pekerjaan Parpani Makin Berat
Pada kategori putra, PVC KU melaju ke kategori ke-12 dimana Muhammad Jahfa Rafi dari SDIT Umar Bin Khattab Qudus berhasil mengalahkan Muhammad Fahri dari SD1 Ba Qudus dengan selisih tipis 7-1 (107-102). Sementara di sektor putri, Ayudiya Zakia dari MI NU Banat Kudus tersenyum lebar setelah mengamankan kemenangan set point 7-3 (132-128) atas Fia Anatasia dari SD1 Burikan Kudus.
Suasana lebih kompetitif terjadi pada kategori KU 12 Nasional (Busur Standar) untuk memperebutkan gelar juara, pada kategori putri SDUT Bhumi Kartini Zepara mendominasi Shakila Quina Elra atas lawan SD Muhammadiyah 1 Kahaya Niva Sridevi asal Wonogiri. . Tetapkan skor poin 6-0 (87-73).
Sementara di divisi putra, Khalif Danesh Barana Setia dari SDN Geritan Pati berhasil mengalahkan Muhammad Kenji Bushido dari SDT Al Huda Wonogiri dengan skor 6-2 (115-111).
Tantangannya saat final adalah angin kencang di lapangan langsung. Jadi lawan saya juga tidak mudah, saya bertemu dengannya dua kali di kompetisi sebelumnya. Jadi persiapan sebelumnya pertandingan harus lebih teliti. Saya harap dari sini saya bisa menang terus.
Tak hanya perlombaan individu, Milk Life Archery Challenge 2024 juga mencakup perlombaan dalam format tim yang membela nama sekolah. SD 1 Burikan Quds merupakan juara beregu pada kategori PVC KU-10 Putra dan PVC KU-10 Putri, SDIT Umar bin Khatab Quds (PVC KU-12 Putra, PVC KU-12 Putri dan KU-12 Nasional Putri) dan SDIT Al Huda. Wonogiri (KU-12 Nasional Putra). Hasil tersebut membuat SDIT Umar Bin Khatab Qudus berhasil meraih gelar juara umum kategori Ku-12 Nasional.
Legenda panahan Indonesia Lily Handyani turut berbangga atas prestasi yang diraih para peserta Milk Life Archery Challenge 2024. Ratusan pelajar yang mengikuti turnamen ini menjadi angin segar untuk meningkatkan kesuksesan olahraga panahan Indonesia di kancah dunia ke depan.
“Saya optimis di antara ratusan peserta ini pasti ada yang bisa menjadi atlet profesional dan masuk pelatnas hingga mampu membela Indonesia di kejuaraan dunia.” Sukses di Olimpiade 36 tahun lalu, kata Lilly, salah satu dari 3 anggota Srikandi (Indonesia peraih medali pertama di Olimpiade).
Yopi Rosimin, Direktur Program Layanan Olah Raga Jaram Foundation, mengatakan pelaksanaan Milk Life Archery Challenge 2024 bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga panahan di Kudus dan sekitarnya, khususnya di tingkat pelajar. Yopi mengapresiasi tingginya antusiasme peserta turnamen panahan perdana ini
“Setelah menggalakkan olahraga sepak bola dan atletik putri, kini kami mengajak seluruh warga Kudus dan sekitarnya untuk lebih mengenal permainan panahan. Karena kami melihat olahraga ini berpotensi meraih kesuksesan di tingkat global. pertama kali kami bersyukur kepada guru dan antusias peserta sangat besar dan melebihi ekspektasi” semoga menjadi angin segar yang kedepannya dapat dikembangkan ke arah peningkatan baik pertumbuhan maupun prestasi atlet. kata Yopi.
Lanjutnya, secara provinsi keberhasilan olahraga panahan di Kudus dan sekitarnya berada di bawah Solo dan Semarang. Untuk itu Yopi berharap dengan diadakannya Milk Life Archery Challenge akan melahirkan bibit-bibit potensi yang dapat membawa Kota Kudus meraih kesuksesan lebih besar tidak hanya di tingkat Jawa Tengah, namun juga di tingkat nasional.
“Tujuan utama kita adalah Kudus dapat melahirkan pemanah-pemanah yang handal. Kerangka pemanah Kudus kita kembangkan secara bertahap dan berkesinambungan, sehingga kita bisa masuk tiga besar di provinsi, kemudian naik ke tingkat nasional.” Semarang juga masuk tiga besar di Jawa Tengah selama puluhan tahun, ujarnya.
Terkait hal tersebut, Abdul Razak, General Vice President Pengembangan dan Kesuksesan PB Parpani mengatakan, dukungan Jaram Foundation dan Milk Life dalam menyelenggarakan Milk Life Archery Challenge menjadi penyemangat bagi tim peminat olahraga panahan. Tingkatkan kesuksesan mereka . Ia optimistis kegiatan pembinaan olahraga panahan ini akan berdampak positif bagi lahirnya atlet-atlet yang nantinya akan membela Indonesia.
“Sampai saat ini Jateng menjadi barometer olahraga panahan. Hal ini terlihat dari jumlah atlet yang mengikuti pelatnas pada tahun lalu ada enam dari Jateng. Kami berharap Jarum Foundation dan Milk Life menjadi pendorong keberhasilan dalam olahraga panahan. olahraga ini di tingkat global. Suplai atlet asal Jawa Tengah akan semakin meningkat
Dalam caption TAT, Soegio, Global Marketing Director Dairy Alameda selaku produsen susu MilkLife mengatakan, MilkLife Archery Challenge sejalan dengan visinya untuk menyembuhkan anak-anak Indonesia. Ia berharap dengan rutin mengikuti berbagai kegiatan olahraga dan didukung pola makan lengkap dan seimbang seperti Milk Life, ia akan menjadi generasi penerus yang sukses.
Kami berkomitmen untuk bergandengan tangan dengan Yayasan Bakti Olah Raga Jarum untuk menjaga kesehatan anak-anak di Indonesia melalui produk susu berkualitas yang berdampak positif bagi tumbuh kembang anak. Jangan hanya menciptakan hiburan, tapi ciptakanlah. Generasi masa depan yang sehat dan melahirkan atlet-atlet masa depan yang membanggakan negara, mengawali kesuksesan Indonesia di pentas olimpiade dengan olahraga panahan, jelas Soygono (dkk/jpnn).