saranginews.com, JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas memastikan mutasi pegawai negeri sipil (ASN) di Ibu Kota Negara (IKN) terus berjalan.
Dalam rapat kerja dengan Pengurus I DPD, Selasa (3/9), Menteri Anas mengomentari perkembangan dan program alih ASN ke IKN.
UPDATE: Begini Raja Juli sampaikan soal mutasi ASN ke IKN
Ia mengatakan, perpindahan ASN ke IKN bukan sekadar perpindahan tempat kerja.
Menteri Anas dalam keterangan resminya, Rabu (4/9), mengatakan, “Tetapi yang terpenting adalah cara pengelolaan pikiran, budaya kerja, cara kerja, dan sistem pelayanan yang berbasis digital.”
HARAP DICATAT: Badan Pengurus IKN berharap Transmisi Pertama ASN di Nusantara bisa dimulai pada bulan September.
Menteri Anas mengatakan perubahan paradigma pengelolaan terpadu nasional dilandasi oleh fleksibilitas, kerjasama dan keberanian.
Oleh karena itu, pemerintahan yang cerdas merupakan bagian penting dari IKN yang melampaui pengaturan pembangunan fisik.
BACA: 7 Poin Pernyataan Menteri Anas Soal Pengalihan ASN ke IKN Penting untuk Diketahui Semua Orang
Fokus kebijakan transfer IKN saat ini adalah pada jangka pendek.
Periode singkat ini merupakan tahap pertama dan akan berlangsung pada tahun 2022-2024, yaitu peralihan kelembagaan dan ASN serta efektifitas penyelenggaraan pemerintahan di IKN dan cara kerja digital.
Menteri Anas menjelaskan, “Sebaliknya, pada tahap kedua akan disiapkan kebijakan jangka menengah yang fokus pada transfer institusi dan ASN, serta manajemen cerdas.”
Terkait pengisian ASN di IKN, rencananya akan ada layanan/fasilitas yang dibentuk pada tahun 2024 khusus IKN, antara lain penugasan khusus pimpinan putra/putri di Kalimantan Timur (Kaltim), dan mutasi Lokal Kaltim. ASN Pegawai Negeri.
Situasi lainnya adalah adanya mutasi pegawai ASN pemerintah daerah ke OIKN dan/atau layanan atau lembaga IKN lainnya.
Mantan pejabat Banyuwangi itu menegaskan, “Ini dilakukan secara transparan dan kompetitif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.”
Strategi yang dirancang untuk mencapai hal tersebut adalah pendekatan pemerintah secara menyeluruh, yaitu membentuk pola kolaborasi dalam ruang dan waktu, menyediakan sumber daya kantor IKN yang mendukung kantor bersama, dan platform digital tunggal untuk meningkatkan kolaborasi kerja ASN.
“Konsep kantor bersama dalam pengelolaan integrasi layanan kantor digital (digital work) mengutamakan koneksi fisik dan digital. Hal ini untuk menyediakan sumber daya bagi penerapan smart Government oleh instansi yang bekerja di IKN. ,” kata Anas.
Kali ini Menteri Anas juga memberikan pernyataan mengenai penerimaan ASN yang meliputi PNS dan PPPK pada tahun ini.
Ia mengatakan pemerintah telah menyiapkan 2.302.543 kebutuhan ASN untuk tahun 2024.
Jumlah tersebut meliputi 429.183 orang dari pusat, 1.8367.333 orang dari daerah, dan 6.027 CPNS lulusan sekolah negeri.
Badan-badan federal, negara bagian dan federal mengusulkan 1.289.824 dari 2,3 juta persyaratan CASN.
Pengesahan CASN tahun ini juga merupakan upaya pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan anggota non-ASN yang dijadwalkan habis masa jabatannya pada tahun ini.
Direktur Utama BKN Haryomo Dwi Putranto memaparkan pelaksanaan CASN 2024.
Ia mengatakan, kini tahap pendaftaran berlanjut hingga 6 September.
Rencananya, hasil pemilihan administratif akan diumumkan pada 14-17 September 2024.
“TPSnya banyak, yakni di Kantor BKN Pusat, 14 Kantor BKN Distrik, dan 21 Kantor UPT BKN. Semua proses pemilu dilakukan secara digital, bukan manual,” jelas Haryomo.
Ketua Komite I DPD Fechrul Razi sangat mengapresiasi upaya pemerintah menyukseskan pelantikan ASN IKN dan penghapusan pekerja non-ASN yang ditargetkan selesai pada tahun ini.
Fachrul Razi mengatakan, “Kami mengapresiasi kinerja Menteri PANRB yang luar biasa dalam mentransfer ASN siap ke IKN.”
Ia berharap kebijakan ini efektif dan target persetujuan CASN adalah Desember 2024.
“Kami yakin dan berharap bisa dimanfaatkan dengan benar dan berbeda,” komentarnya (mrk/jpnn).