APINDO DKI dan Perusahaan Teknologi Sepakat: Digitalisasi Harus Terus Didorong

saranginews.com, XAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta dan penyedia teknologi digital PT Trans Digital Cemerlang (PT TDC) sepakat pemanfaatan transaksi digital harus terus digalakkan meski menghadapi sejumlah tantangan.

Nurjaman mengatakan transaksi digital akan menghemat waktu dan mengurangi kebutuhan untuk mengunjungi bank atau lokasi fisik lainnya.

BACA JUGA: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempercepat digitalisasi pendidikan melalui platform teknologi

Selain itu, juga akan mengurangi biaya transaksi yang biasanya dibebankan pada metode pembayaran tradisional, seperti biaya administrasi atau perjalanan.

“Termasuk memfasilitasi akses layanan keuangan bagi masyarakat di daerah terpencil atau yang tidak mudah mengakses perbankan,” kata Wakil Presiden Apindo Nurjaman di Jakarta, Selasa (27/8).

BACA JUGA: Menko Airlangga dorong koperasi libatkan pemuda dan terapkan digitalisasi

Bagi pelaku usaha, menurut Nurjaman, pencatatan digital memudahkan pelacakan dan verifikasi transaksi, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

“Banyak aplikasi yang menawarkan alat untuk mengelola anggaran dan memantau pengeluaran secara real time,” kata Nurjaman.

BACA JUGA: Digitalisasi adalah peluang emas bagi pengusaha ultra mikro

Di sisi lain, lanjutnya, perlu dilakukan minimalisasi risiko pencurian identitas dan penipuan online, serta masalah keamanan data yang dapat membahayakan informasi pribadi dan keuangan.

“Selain itu, terbatasnya akses perangkat atau koneksi internet dapat menjadi kendala bagi sebagian orang,” tambah Nurjaman.

Dan ada kemungkinan terjadi kesalahan teknis atau kegagalan sistem yang dapat mengganggu transaksi atau menyebabkan masalah akun.

Beberapa layanan mungkin juga membebankan biaya tersembunyi atau biaya transaksi yang tidak langsung terlihat.

“Memahami kedua sisi ini dapat membantu mengambil keputusan yang lebih baik mengenai penggunaan transaksi digital,” jelas Nurjaman.

Indra, seorang praktisi sekaligus Direktur Utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC), perusahaan yang bergerak di bidang teknologi keuangan digital, mendukung penuh peningkatan literasi digital.

“Digitalisasi transaksi keuangan merupakan sebuah keniscayaan yang harus kita miliki saat ini, dan saya sependapat dengan Apindo DKI bahwa digitalisasi ini harus terus disosialisasikan, dimaksimalkan dan menjawab tantangan zaman. untuk pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Indra.

Indra meyakini seluruh komponen yang terkait dengan pergerakan perekonomian, baik pemerintah maupun non-pemerintah, akan terus berupaya agar digitalisasi terus meluas ke seluruh transaksi di Indonesia.

Inovasi penting bagi semua pihak untuk meyakinkan masyarakat, khususnya pemangku kepentingan dunia usaha, agar mau beralih dari sistem pembayaran tradisional ke sistem pembayaran digital.

Perusahaan juga terus melakukan inovasi, salah satunya adalah produk Posku Lite untuk pembayaran melalui QRIS yang memberikan insentif bantuan literasi keuangan, seminar dan workshop pemasaran digital, serta insentif keanggotaan lainnya.

Beberapa di antaranya berkolaborasi dengan komunitas Tamado Group di wilayah Sumatera untuk menjangkau UMKM di provinsi tersebut. Aplikasi Posku Lite juga turut serta dalam promosi kegiatan Pekan Raya Jateng dan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Bali yang beberapa waktu lalu menggelar IKAPPI FEST di Bali.

Keterlibatan Poskulite di Pulau Sumatera, Jawa Tengah, dan Bali tentunya bertujuan untuk mendukung dan memfasilitasi para pelaku usaha dan UMKM di ketiga provinsi tersebut, memberikan kemudahan dan kecepatan baik untuk mendaftar maupun melakukan transaksi usaha. Kami juga memberikan edukasi mengenai minimnya pengetahuan mengenai Poskulite. kegunaan dan manfaat yang ditawarkan aplikasi uang digital”, kata Indra.

Menurut Indra, minimnya pengetahuan dan literasi yang ada membuat masyarakat khususnya pelaku bisnis masih takut menggunakan aplikasi digital tersebut.

Bahkan, ia mengatakan aplikasi kasir digital memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah mencatat transaksi, membuat keluar masuknya barang atau uang dalam pengelolaan suatu usaha menjadi lebih aman dan terpercaya.

Indra juga mengamini pentingnya edukasi dan nasihat keuangan kepada UMKM, khususnya dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas.

Namun Indra mengharapkan perusahaan yang memberikan bantuan dan konsultasi keuangan digital sudah memiliki ISO 9001:2015 tentang manajemen mutu, ISO 37001:2016 tentang sistem manajemen anti suap, dan ISO 27001:2022 tentang sistem keamanan informasi.

“Cara mudah menerapkan ISO adalah dengan cepat merespons masukan pengguna (merchant) dari berbagai saluran informasi. ISO ini juga sebagai pertahanan diri terhadap kemungkinan kebocoran data,” imbuhnya. (dil/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *