RS Hasan Sadikin Berusia 101 Tahun, Menkes Budi Titip 3 Pesan Penting Ini

saranginews.com, BANDUNG – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) yang merupakan puskesmas pertama yang dikirim ke Jawa Barat, untuk meningkatkan pelayanan khususnya di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Hal itu diungkapkan Menkes saat menghadiri perayaan HUT ke-101 RS Hasan Sadikin Bandung Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (19/10).

BACA JUGA: Sidak Cakada, RS Hasan Sadikin Bandung melibatkan 25 ahli

Budi mengatakan, pihaknya juga senang menerima keluhan pasien terhadap layanan RSHS.

Namun, sistem rumah sakit telah membaik dan layanannya kini lebih baik.

BACA JUGA: Antusias Anak Diabetes, RS Hasan Sadikin Bandung Hadirkan Film Dokumenter Ini

Mengingat RSHS sudah berusia seratus tahun, Budi berharap pelayanan di bangsal A terus ditingkatkan.

“RSHS dulu banyak memberi nasihat kepada saya tentang keluhan pasien. Tapi sekarang kalau saya tanya ke Gubernur (Jabar), bagaimana dia dipuji sekarang,” kata Budi saat ditemui sepulang kerja.

BACA JUGA: 4 Kontestan Cawalkot Bandung Jalani Tes Kesehatan di RS Hasan Sadikin 

“Saya berharap semakin tua, semakin baik pelayanannya. Jangan menjadi tua, Anda menjadi lebih buruk. “Seiring bertambahnya usia, mereka akan semakin sulit. Dalam hal ini senior RSHS dapat, seharusnya lebih baik lagi,” imbuhnya.

Setelah itu, RSUD Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat juga harus menjadi pusat pengajaran dan penelitian pendidikan kedokteran di daerah.

“Di sini ada Universitas Padjajaran, jadi RSHS sudah bekerjasama dengan Pajajaran dan (Universitas) Maranatha yang punya obatnya sehingga pengobatannya bisa ditingkatkan,” ujarnya.

Pesan terakhirnya adalah rumah sakit perkotaan perlu meningkatkan fasilitas dan layanan medisnya.

Sebagai rumah sakit rujukan, tim dokter di RSHS juga diharapkan bisa memimpin rumah sakit daerah.

Dengan begitu, pelayanan rumah sakit di Jabar akan seimbang dan masyarakat yang berobat tidak perlu keluar kota atau luar negeri.

“RSHS tidak bisa pintar sendirian, harus mampu mendongkrak kapasitas seluruh RS di Jabar. Harus mampu membuat semua dokter di Jabar bagus, RS di Jabar bagus,” ujarnya.

“Jadi kalau sakit tidak perlu keluar Jabar, keluar desa,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif RSHS Rachim Dinata Marsidi memastikan dirinya akan berperan sebagai Menteri Kesehatan Budi.

RSHS akan melatih tenaga kesehatan dan rumah sakit se-Jawa Barat.

“Kami punya rencana, kami akan melatih rumah sakit di Jabar atau apa pun yang dibutuhkan, bisa dibawa ke RSHS dan akan kami siapkan,” kata Rachim.

Nantinya, terkait pelayanan kesehatan RSHS khususnya bagi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Rachim meyakinkan pihaknya akan memberikan pelayanan prima.

Ingat, RSHS saat ini menampung Rumah Sakit Ibu dan Anak (MCHC) atau Pusat Dukungan Ibu dan Anak.

Di gedung ini terdapat 490 tempat tidur yang dapat digunakan oleh Peserta BPJS.

“Siapa pun yang memiliki kartu BPJS bisa datang ke RSHS dan tidak dipungut biaya alias gratis jika memiliki kartu BPJS,” ujarnya.

Tak hanya pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS kesehatan, Rachim mengatakan pihaknya akan meningkatkan layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Saya bilang 5 menit karena sekarang dokter yang bertugas sudah ada. Jadi pasien harus dirawat 5 menit. Nanti bicara ke DPJP (Dokter yang bertugas Periksa Pelayanan) Cuma 15 menit untuk berobat,” ujarnya: “Ayo, kamu sudah melihat video ini!

BACA SELENGKAPNYA… Lawan Corona, Danone Indonesia Donasikan Ventilator ke RS Hasan Sadikin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *