Pohon Soekarno dan Bodhi Hiasi Ruang Terbuka Hijau di Universitas Atma Jaya

saranginews.com, JAKARTA –  Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali menegaskan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dengan meresmikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kampus I Semanggi pada Jumat (10/4) lalu.

Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Uskup Ignatius Kardinal Suharyo, Uskup Keuskupan Agung Jakarta dan Pembina Yayasan Atma Jaya, sebagai simbol semangat kemitraan dan dukungan terhadap kelestarian lingkungan. 

BACA JUGA: Universitas Atma Jaya Siapkan Pohon Doa Sejak Paus Fransiskus Tiba

Ruang Terbuka Hijau ini dirancang sebagai ruang hijau multifungsi yang melayani kebutuhan edukasi, interaktif dan hiburan seluruh masyarakat Atma Jaya dan masyarakat sekitar.

Selain sebagai wadah edukasi, RTH ini diharapkan dapat menjadi pusat kesadaran akan pentingnya ruang hijau di tengah perkembangan perkotaan seperti Semanggi.

BACA JUGA: Unika Atma Jaya menyambut 2.445 mahasiswa baru dengan program pendampingan intensif

Acara pengukuhan diawali dengan pemotongan pita yang dihadiri oleh Uskup Ignatius Kardinal Suharyo, Ketua Yayasan Atma Jaya Linus M. Setiadi, Rektor Unik Atma Jaya Prof. Dr. Dr. Yuda Turana, Sp.S(K), ketua proyek RTH, serta perwakilan mahasiswa, pegawai, dosen dan alumni. Prosesi dilanjutkan dengan pertunjukan tari Tor Tor dan tari topeng Betawi Ubrug sebagai simbol budaya yang mempertegas persatuan seluruh elemen kampus.

 Keunikan Atma Jaya yang terletak di tengah kota Jakarta sangat cocok menjadikan RTH ini sebagai oase refreshing bagi seluruh civitas Atma Jaya dan masyarakat sekitar. mewujudkan lingkungan kampus yang ramah kehidupan “Kami berharap RTH ini juga menjadi fasilitas serbaguna bagi mahasiswa untuk belajar, bersosialisasi, berkolaborasi, bersenang-senang, dan juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Prof. Yuda, Rektor Unika Atma Jaya.

BACA JUGA: Usung Kelestarian Lingkungan, Dosen Fakultas Teknik Atma Jaya Kembangkan PLTB Kaktus

Selain itu, Prof. Yuda juga menjelaskan, realisasi ruang terbuka hijau ini juga sejalan dengan komitmen Unika Atma Jaya dalam menjawab seruan Paus Fransiskus melalui ensiklik “Laudato Si” untuk menjaga dan melestarikan alam sebagai rumah kita bersama, serta mewujudkan kuat. komitmen terhadap kepemimpinan dan keberlanjutan kampus hijau.

Menyusul rektor, beliau juga disambut hangat oleh Ketua Yayasan Atma Jaya Linus M. Setiadi.

Linus menyampaikan rasa syukurnya karena sejak pendiriannya pada 27 Mei hingga revitalisasi tahap 1 selesai tepat waktu dan memberikan suasana baru, hijau, dan asri bagi semua orang.

“Dalam proses revitalisasi kami sangat memperhatikan aspek keberlanjutan, seperti merawat tanaman yang ada di kampus RTH agar tidak rusak saat pembangunan, menambah jumlah pohon dari 79 menjadi 135 pohon, menambah jumlah pohon. sumur resapan dari 28 menjadi 92 dan “mendonasikan batu paving dan beberapa perlengkapan bangunan lainnya kepada Persatuan Vinsensius agar dapat digunakan kembali,” jelas Linus M. Setiadi.

Uskup Ignatius Kardinal Suharyo juga menyampaikan pesan penting kepada semua orang untuk menjaga lingkungan dan menjaga lingkungan.

Ruang Terbuka Hijau Unika Atma Jaya merupakan komitmen kampus terhadap lingkungan dan negara kita di tengah tantangan lingkungan yang kita hadapi bersama.

Sesuai ensiklik Laudato Si yang mengajak kita semua untuk menjaga rumah kita bersama yaitu bumi kita. Unika Atma Jaya mewakili ruang ini sebagai tanda keberlangsungan dan kepedulian kita terhadap alam semesta. Oleh karena itu, mari kita jaga hal ini. ruang terbuka hijau agar dapat dirasakan manfaatnya bersama Jadikan tempat ini “juga menjadi sumber inspirasi dan refleksi, mengingatkan kita akan tanggung jawab kita menjaga keseimbangan ekosistem alam,” kata Uskup Ignatius Kardinal Suharyo.

Unika Atma Jaya sebagai perguruan tinggi yang senantiasa berubah dan mengedepankan kualitas, berharap RTH ini dapat menjadi salah satu cara untuk mengembangkan nilai-nilai berkelanjutan dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Melalui peresmian ini, Unika Atma Jaya berharap RTH ini menjadi simbol sejati dari langkah nyata Unika Atma Jaya dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan terus mendorong seluruh civitas akademika dan masyarakat untuk bahu-membahu menjaga lingkungan dan keberlangsungan hidup. semua aspek kehidupan.

Dalam proses revitalisasi Atma Jaya selalu memperhatikan aspek keberlanjutan dll 

•? ?Relokasi sebagian besar tanaman yang semula berada di ruang terbuka hijau ke lokasi lain di kampus Semanggi

•? ?Merawat tanaman di area RTH agar tidak rusak saat pembangunan

•? “Menambah jumlah pohon dari sebelumnya 79 pohon menjadi 135 pohon dimana terdapat beberapa pohon yang memiliki keunikan dan filosofi seperti pohon soekarno, pohon bodhi dan pohon kelor. Pohon Bodhi merupakan pohon suci bagi umat Buddha. Pohon tersebut dipercaya sebagai tempat dimana Sang Buddha mencapai pencerahan.

Pepohonan yang ada di RTH ini juga diberi identitas (bar code) sehingga siapa pun yang berkunjung dapat memperoleh informasi mengenai pepohonan tersebut.

•? ? Menambah jumlah sumur resapan dari 28 menjadi 92.

•? ?Menyumbangkan 3.000 m2 batu paving tua dan batu andesit yang digunakan untuk pagar kepada asosiasi Vincentius untuk digunakan kembali.

•? Selain itu, Kampus Pluit juga bisa menggunakan paving stone dan material baja dari kantin lama seluas 337 m2. (flo/jpnn)-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *