Inche Abdoel Moeis: Pejuang Nasionalis Tanpa Pamrih dari Kaltim

saranginews.com, SAMARINDA – Acara bedah buku bertajuk “Inche Abdoel Moeis: Pejuang Nasionalis Tanpa Pamrih” digelar di Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur pada 4 September 2024.

Acara dibuka oleh Rektor Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur juga dihadiri oleh pelajar, pelajar, pelajar sekolah menengah atas dan keluarga besar yang menganalisis dan mendiskusikan permasalahan, perjalanan dan kontribusi penting Inche Abdoel Moeis atau dikenal dengan I.A. Moeis dalam pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat.

BACA JUGA: Emir Moeis: Gerakan Pemuda Marhaenis Bukan Gerakan Proteksi Pasar

Sebuah buku yang ditulis oleh Izedrik Emir Moeis atau biasa disebut Emir Moeis, putra dari I.A. Moeis menceritakan secara detail kehidupan dan perjuangan ayahnya sebagai prajurit suku asal Kalimantan Timur.

Emir Moeis berbagi pengalaman dan sulitnya proses menulis, serta bagaimana kisah ayahnya dapat menginspirasi generasi baru untuk menjaga semangat bangsa tetap hidup.

BACA JUGA: 77 Tahun Gerakan Pemuda Marhaenis, Emir Moeis Ajak Kader Dorong Semangat Marhaenis

“Buku ini berkisah tentang kehidupan mendiang ayah Inche Abdoel Moeis, berdasarkan informasi yang saya temui dan kedekatan saya semasa kecil dengan ayahnya, serta perbincangan dengan teman-teman ayah saya semasa kecil. di tahun-tahun terakhirnya,” kata Emir Moeis.

Emir Moies juga menceritakan dalam biografinya ini tentang keterlibatan pemuda Kalimantan Timur dalam bidang komunikasi yang berujung pada terciptanya Negara Republik Indonesia Serikat, dari zaman Belanda, masa perubahan. , hingga masa Orde Baru.

BACA JUGA: Anies Masih Berpeluang Lanjut di Pilkada Jakarta, Empat Partai Bisa Berkoalisi

DIA. Moeis juga berpendapat agar generasi muda Kaltim harus belajar dan mengetahui bahwa sistem perjuangan tidak hanya ada di Jawa dan Sumatera, sehingga dengan adanya buku ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepercayaan diri warga Kaltim khususnya generasi milenial atau Gen. . Z..

Ajang bedah buku ini tak hanya sukses menarik minat penonton, namun juga menekankan pentingnya melestarikan sejarah, khususnya melihat perjuangan pemuda Kaltim demi kesetiaan NKRI.

“Saya berharap dengan dibacanya buku ini oleh generasi muda masa kini, terlihat betapa pemuda Kalimantan Timur dan daerah lain mempunyai peran penting dalam terbentuknya Negara Republik Indonesia Serikat, karena kita selalu mendengar beritanya. bahwa konflik hanya terbatas di Pulau Jawa, sebagian Sumatera, dan Sulawesi Selatan. Contoh lain, saat KMB atau Konferensi Meja Bundar, pemuda Kaltim berbuat baik, berani dan angkat bicara, kata Emir Moeis.

Tak hanya Emir Moeis yang turut serta menjadi pembicara dalam acara bedah buku ini, beliau juga dosen Fakultas Sejarah Universitas Mulawarman Muhammad Azmi yang memberikan opini akademis atas karya Inche Abdoel Moeis terkait dengan sejarah dunia. perjuangan negara.

Muhammad Azmi menjelaskan bagaimana strategi dan dedikasi Inche Abdoel Moeis berkontribusi terhadap perjuangan kemerdekaan di Kalimantan Timur dan bagaimana perjuangan lokal dikaitkan dengan upaya negara untuk meraih kemerdekaan bagi Indonesia.

“Perjuangan fisik sering dianggap heroik, namun perjuangan melalui diplomasi seringkali tidak terlihat sama sekali. Padahal, dua masalah ini bisa menjaga kebebasan kita. “Saya membicarakan hal ini, menurut saya Inche Abdoel Moeis adalah pahlawan nasional Timur. kalimantan. tidak penting dan seseorang yang berani datang dengan membawa kekayaan ibunya untuk mewakili rakyat dalam perjuangan kemerdekaan dan menjaga persatuan. negara Republik Indonesia khususnya di bidang telekomunikasi,” kata Azmi.

Lebih lanjut Azmi menjelaskan, salah satunya adalah perjuangannya saat bergabung dengan BFO (Bijeenkomst voor Federale Overleg), sebuah kelompok yang sangat tidak disukai Belanda, namun ia merupakan satu-satunya wakil rakyat jelata di BFO tersebut. saudara laki-laki. dari Kesultanan Kutai yang bergabung dengan BFO.

“Sejarah melaporkan, upaya para duta besar tersebut berhasil memaksa Belanda menyerahkan monarki Indonesia pada tahun 1949, dan Indonesia mendunia,” ujarnya. (kanan/jpnn)

BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… YA Bagikan 59 Video Seks untuk Anak dan Dewasa di Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *